Senin, 14 Oktober 2013

Rantau 1 Muara by A Fuadi

Semangat ni baca "Rantau 1 Muara" dapat buku dari kiriman kakak ...penasaran hanya dapat ceritanya saja ..akhirnya ...kecapaian juga tu baca ,,,alhamdulillah ....bacanya diulang-ulang terus.
Seperjuangan sebagai anak Rantau di Negri orang demi Masa depan, sampai perahu berhenti berlabuh di dermaga .....
banyak motivasi kehidupan ..yang belum baca yuk buruan ....
yang penasaran dengan kisah anak rantau Alif Fikri 
 
  sebuah syair dari Imam Syafii (767-820 M) yang ada di halaman depan novel Rantau 1 Muara ini.
"Biarkanlah hari terus berlari
Tetaplah jadi manusia mulia, apa pun yang terjadi
Janganlah galau dengan tiap kejadian sehari-hari
Karena tak ada yang abadi, semua kan datang dan pergi
Jadilah pemberani melawan rasa takutmu sendiri
Karena lapang dan tulus adalah dirimu sejati 
Janganlah pandang hina musuhmu
Karena jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu
Takkan abadi segala suka serta lara
Takkan kekal segala sengsara serta sejahtera
Merantaulah. Gapailah setinggi-tingginya impianmu
Bepergianlah. Maka ada lima keutamaan untukmu
Melipur duka dan memulai penghidupan baru
Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji,
Serta meluaskan ilmu."
Kutipan yang tak kalah bagusnya ni :

Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang.  hal. 12

Tuhan itu Maha Melihat siapa yang paling bekerja keras. Dan Dia adalah sebaik-baiknya penilai. tidak akan pernah ia menyia-nyiakan usaha manusia. Aku percaya setiap usaha akan dibalas oleh Nya dengan balasan sebaik-baiknya. hal 154

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus Kholifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai Kholifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian. Dan kebermanfaatan . Hal 395 

seru tu bacanya ....
Ada lain tu kutipan motivasi-motivasi lainnya ...yuk .....
 
"Man saara ala darbi washala." (Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan).
  1. "Tentulah aku beruntung. Seandainya dia tahu dan merasakan bagaimana aku mengorbankan kenikmatan-kenikmatan sesaat untuk bisa sampai "beruntung". Berapa ratus malam sepi yang aku habiskan sampai dini hari untuk mengasah kemampuanku, belajar, membaca, menulis, dan berlatih tanpa henti. Melebihkan usaha di atas rata-rata orang lain agar aku bisa meningkatkan harkat diriku."
  2. "Jika kau bukan anak raja juga bukan anak ulama besar, maka menulislah." (Imam Al-Ghazali).
  3. "Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang. Banyak profesi di luar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesama. Lalu kalau kalian nanti sudah bekerja, jangan puas jadi pegawai selamanya, tapi punyailah pegawai."
  4. "Memang impian bisa jadi nyata tapi yang nyata bisa jadi hampa."
  5. "....Dulunya ulat yang lemah dan jelek kini jadi rama-rama bersayap indah. Sesuatu itu bisa indah pada waktunya."
  6. "Jangan takut pada manusia. Dunia itu rata, di atas langit, di bawah tanah. Yang membatasi kita atas dan bawah itu cuma langit dan tanah. Semua kita sama. Kenapa takut?"
  7. "...innamaal yusri yusra. Bersama setiap kesulitan itu ada kemudahan."
  8. "Kita tidak perlu mengharapkan tepuk tangan dan pertemanan yang bersekongkol, lebih baik kita sendiri di jalan yang terang."
  9. "Kalau kau ragu untuk terus jadi wartawan, ya jangan terus disini. Percuma. Udah tenaga habis, gak kaya-kaya pula. Tapi bagiku, jurnalistik adalah jalanku, passion-ku, mengalir di urat darahku. Bahkan sudah mulai mencandu. Bagiku gaji itu nomor dua. Yang utama apakah hatiku sejalan dengan pekerjaan. Kepuasan batin."
  10. "Finding your passion at work."
  11. "A couple who travel together, grow together."
  12. "Find what you want to do and do it. Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu."
  13. "Love what you are doing. Cintai apa yang kamu lakukan."
  14. "Sidney Sheldon berbagi resep kesuksesan bekerja adalah ketika kita jatuh cinta dengan apa yang kita kerjakan. Sampai kita asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu. Sampai tidak pernah melihat jam dinding. "When you love what you are doing, you do not look at the clock. It is just wonderful."
  15. "Resep dia yang lain adalah "give yourself more than expected." Memberikan sesuatu lebih dari yang diharapkan. Kalau perlu bangun jam 4 subuh untuk mulai bekerja. "No way you can not go to the top." Aku mengangguk-angguk. Resep ini sejiwa dengan man jadda wajada dan i'malu fauqa ma amilu seperti yang aku pelajari dulu di PM dulu."
  16. "Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu hari pun sepanjang hayat."
  17. "Hidup ini seni menjadi. Menjadi hamba Tuhan, sekaligus menjadi penguasa alam. Kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian diberi jasad fisik oleh Tuhan dengan tugas menghamba kepada Dia dan menjadi Khalifah untuk kebaikan alam semesta. Kalau kedua peran ini bisa kita jalankan, aku yakin manusia dalam puncak bahagia. Berbakti dan bermanfaat. Hamba tapi Khalifah."
  18. "I have to go the extra mile."
  19. "Kalau di pesantren kami diajarkan nasihat Nabi yang bilang: khairunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bernamfaat buat orang lain. Nah bermanfaat kan bisa pakai apa saja yang kita punya. Bahkan tersenyum saja sudah manfaat untuk menyenangkan hati orang yang melihatnya. Manusia yang bermanfaat adalah manusia yang terbaik. The most succesful person. "
  20. "An nasu a'dau ma jahilu. Manusia itu musuh terhadap apa yang dia tidak tahu."
  21. "Lif. Jangan bermain-main dengan hati perempuan. Hatinya dalam dan sensitif, bisa menghanyutkan dan menenggelamkan. Tapi juga tangguh, bisa menguatkan, menumbuhkan, dan menjelmakan mimpi-mimpi kita. Hati perempuan bisa memaafkan, tapi tidak bisa melupakan apa yang pernah singgah di pedalaman hatinya. Kalau tidak serius, jangan main-main."
  22. "Aku percaya dengan man yazra' yahsud. Siapa yang menanam, akan menuai."
  23. "I am always a student at heart. My main interest is research and the history of knowledge. Katanya ketika aku tanya bagaimana dia bisa tahu begitu banyak hal. Seorang profesor yang selalu merasa dirinya seorang murid."
  24. "Mungkin pekerjaan yang aku cintai itu sebetulnya menuntut ilmu. Mungkin tujuan yang ingin aku tuju itu adalah ilmu, dan jalan yang aku lalui adalah belajar. Belajar dari buaian sampai liang lahat. Itu doktrin yang aku dapatkan di Pondok Madani dulu."
  25. "Jangan menunda-nunda sesuatu yang penting, karena kalau hilang, bisa hilang selamanya. Yang ada hanya penyesalan yang akan hadir selamanya."
  26. "War is not the answer."
  27. "...dunia perkawinan adalah dunia berbagi dan saling mengerti. Bukan dunia meminta dan berharap."
  28. "Saatnya untuk i'timad ala nafsi. Harus bertopang pada diri sendiri dan Yang Mahakuasa."
  29. "Allah tahu yang terbaik. Yang kita kira baik, belum tentu baik buat kita."
  30. "Kehilangan memang memilukan. Tapi kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki. Bagaimana kalau kita tidak pernah merasa memiliki? Dan sebaliknya kita jangan terlalu merasa memiliki. Sebaliknya, kita malah yang harus merasa dimiliki. Oleh Sang Maha Pemilik."
  31. "Pada hakikatnya, tidak ada satu pun yang kita miliki. Segalanya di dunia ini hanya pinjaman. Bahkan kita meminjam waktu dan nyawa kepada Yang Kuasa. Hidup, raga, roh, suami, istri, orangtua, anak, keluarga, uang, materi, jabatan, kekuasaan. Semua adalah titipan sementara. Pemilik sebenarnya cuma Dia."
  32. "Bahkan rasa cinta itu sendiri adalah titipan-Nya. Tentu tidak ada salahnya mencintai dan mengambil tanggung jawab. Tapi kita harus siap dan sadar sepenuhnya, bahwa Sang Pemilik setiap saat bisa meminta kembali milik-Nya. Karena itu kenapa harus merasa sangat memiliki?"
  33. "Dalam hidup itu ada tiga manusia terdekat. Orangtua, pasangan, dan anak. Semuanya diberikan sebagai takdir. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh ibu mana. Kita juga tidak akan pernah bisa memilih mendapatkan anak yang seperti apa. Tapi, kita masih mungkin memilih pasangan kita. Walau jodoh di tangan Tuhan, tapi kita diberi kesempatan untuk berupaya keras mendapat pasangan terbaik." 
  34. "Di balik setiap kesuksesan laki-laki, pasti ada sosok perempuan yang hebat. Pilihlah perempuan terbaik. Karena dia yang mengingatkan dan menguatkan kita kaum lelaki. Dan kalau nanti dianugerahi anak, perempuan pulalah yang menjadi madrasatul ula, sekolah pertama setiap anak manusia."

Berjuta Rasanya by Tere Liye

BERJUTA RASANYA (Tere Liye)

Penulis:Tere Liye
Genre : Fiksi Dewasa (Kumpulan Cerita)
Terbit: Mei 2012

Untuk kita, yang terlalu malu walau sekadar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan.

Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan, selalu merasa keliru mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari kemungkinan menggapai cita-cita perasaan.

Untuk kita, yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa dia akan sempat membacanya.

Semoga datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita, tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman baik."

***


Ini bukan tentang satu cerita cinta biasa. Melainkan tentang beberapa cerita cinta yang luar biasa. Terkadang kita sepelekan adanya, namun ketika kita selesai membacanya dan merenunginya, maka kita akan tersipu malu, tersenyum atau bahkan tertawa terbahak-bahak.  Benar juga ya…

Ini bukan sebuah novel, tapi kumpulan cerita yang dikemas dengan apik oleh Tere Liye. Cerita-cerita yang sering kita jumpai di sekitar kita, atau bahkan mungkin pernah kita alami sendiri.

Tentang Vino misalnya yang selalu galau karena terlahir dengan tidak cantik, namun menjadi tersadar ketika Tuhan berkehendak menjadikan semua wanita di dunia terlihat cantik, kecuali Dia. Tentang Putri yang betapa aneh sikapnya ketika menaksir salah seorang cowo.

Ada banyak kisah. Ada banyak pesan. Yang semuanya terangkum dalam buku Berjuta Rasanya.

***
Beberapa qoutes yang sangat indah dan luar biasa  dalam buku ini;

01
Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. tapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk. (Bila Semua Wanita Cantik)

02
Lazimnya kalau kalian ditakdirkan berjodoh, terus ada feeling satu sama lain saat pertama bertemu, esok-lusa kalian biasanya akan memaksakan diri untuk kembali ke tempat pertemuan pertama. Itu lumran. Seperti ada sesuatu yang mengendalikan perasaan. (Hiks…Kupikir Kau Naksir Aku)

03
Cinta adalah urusan langit dan tidak sepantasnya mereka mencoba mengakalinya.(Cintanometer)

04
Kehidupan ini tak selalu memberikan kita pilihan terbaik. Terkadang yang tersisa hanya pilihan-pilhan berikutnya. (Kotak-Kotak Kehidupan Andrei)

05
"Kau akan tahu ketika ia datang. Tahu begitu saja. .... Cinta sejati selalu datang pada saat yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Ia tidak pernah tersesat. ... "(Pandangan Pertama Zalaiva)

Belajar tentang KURBAN Idul Adha

Hukum, Adab, Keutamaan, Hikmah dan Syarat Berkurban

Disusun Oleh Syaikh Abdul Ilaah bin Sulaiman Ath-Thayyar. Penerjemah Mohammad Latif. Allah ‘Azza wa Jalla (Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia) mensyari’atkan berkurban untuk memudahkan manusia di Hari Raya. Allah memerintahkan bapak para nabi, Ibrahim ‘alaihissalam untuk menyembelih putranya Ismail, maka beliau dengan serta merta memenuhi perintah Allah dengan tanpa ada keraguan.
Maka sebagai ganti Nabi Ismail Allah menurunkan dari langit :
ﭽ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭼ
Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar. (Q.S Ash-Shaffat 107)
Semenjak saat itu, manusia menyembelih binatang ternak untuk melaksanakan perintah Allah, menyembelih hewan kurban, karena ia termasuk ketaataan yang paling utama. Berkurban hukumnya adalah sunnah muakkadah. Dimakruhkan hukumnya untuk tidak melaksanakannya dalam keadaan mampu karena keutamaan berkurban yang sangat agung.
Definisi kurban secara terminologi, أضحية adalah Menyembelih unta, lembu atau kambing di Hari Kurban dan Hari-hari Tasyriq (Tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) untuk mendekatkan diri pada Allah.
Definisi (أضحية)berkurban menurut etimologi/bahasa dan terminologi/istilah Berkata Imam Al-Jauhari : Imam Al-Ashma’i menjelaskan: ada empat bentuk kata : أُضحية , إِضحية dengan dhammah hamzah dan kasrah, jamaknya adalah أضاحي . Yang ketiga adalah ضحية jamaknya adalah ضحايا . Dan yang keempat adalah أضحاه . Jamaknya adalah أضحى. Seperti أرطأة dan أرطى. Dengan nya dinamakan يوم الضحى ) Imam Nawawi menyebutkannya dalam Kitab Tahrir At-Tanbih. Berkata Al-Qadhi, dinamakan demikian karena kurban dilakukan pada waktu dhuha, yaitu ketika hari mulai agak siang.

Keutamaan Berkurban

Tidak ada hadits yang shahih tentang keutamaan berkurban, selain dari kesungguhan beliau untuk melakukannya. Ada beberapa hadits yang masih diperbincangkan keshahihannya, akan tetapi satu sama lain saling menguatkan. Diantaranya adalah sabda nabi : Tidak ada amalan anak Adam pada Hari Kurban yang lebih dicintai Allah ketimbang berkurban. Hewan kurban itu akan datang pada Hari Kiamat dengan tanduk, kuku dan rambutnya.
وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفساً
(H.R Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya).
Dan sabda beliau ketika di tanya apakah sembelihan ini, maka beliau menjawab : Tuntunan ayah kalian Ibrahim. Mereka bertanya : Apa bagian kita darinya/apa pahala yang akan kita dapatkan ? Beliau menjawab : “Setiap helai rambut, akan dibalasi dengan satu kebaikan”. Lantas mereka bertanya : “Bagaimana dengan bulu (domba) ? Maka beliau menjawab: “Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan”. (H.R Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya).

Hikmah Kurban

  1. Untuk mendekatkan diri pada Allah. Allah berfirmanﭽ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﭼ”Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar)Dan firman-Nya: ﭽ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ  ﯙ ﯚ ﭼ
    Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (Q.S Al-An’aam 162). Yang dimaksud dengan نُسُك adalah berkurban untuk mendekatkan diri pada Allah.
  2. Menghidupkan sunnah/tuntunan imamnya orang-orang yang bertauhid, Ibrahim ‘Alaihissalam, dimana Allah mewahyukan pada beliau untuk menyembelih putranya, Ismail, maka Allah menggantinya dengan kambing kibas, lalu Ibrahimpun menyembelihnya. Allah berfirman :ﭽ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭼ(107) Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar.
  3. Untuk memberi kelapangan pada keluarga di Hari Raya.
  4. Menebarkan kebahagiaan pada kaum fakir miskin dengan memberikan sedekah pada mereka.
  5. Bersyukur pada Allah Ta’ala atas karunia-Nya menundukkan hewan-hewan ternak pada kita. Allah berfirman :ﭽ ﯙ ﯚ”Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkanya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik“. (Q.S Al-Hajj 36-37)

Hukum Kurban

Mayoritas para ulama berpendapat bahwa hukum berkurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan). Makruh hukumnya untuk tidak melaksanakannya jika mampu. Sebagian ulama lain berpendapat hukumnya sunnah yang wajib atas setiap keluarga, yang mampu melakukannya. Ini berdasar firman Allah : “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar : 2) dan sabda rasul : “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat, maka hendaklah ia mengulangi” (Muttafaq ‘Alaihi).

Hukum-hukum yang berkaitan dengan kurban

Bagi orang yang berniat untuk berkurban, maka semenjak masuk sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah, ia dilarang memotong rambut dan kukunya hingga datang waktu berkurban. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya dari Ummu Salamah bahwa Nabi bersabda : “Jika kalian melihat hilal pertanda datangnya Bulan Dzulhijjah, dan kalian ingin untuk berkurban, maka janganlah ia memotong rambut atau kukunya. (H.R Muslim) Dalam sebuah riwayat : “Maka jangan sekali-kali ia mengambil rambut atau memotong kukunya” (H.R Muslim) .

Hukum orang yang memotong rambut atau kuku Saat Berkurban

Hikmah dilarangnya hal tersebut : Agar kondisi orang yang berkurban masih sempurna belum ada yang terkurangi, untuk kemudian di bebaskan dari api neraka. Ada juga yang mengatakan : Diserupakan dengan orang yang sedang ihram. (Muslim, Syarah Imam Nawawi : 13120)
Permasalahan Apa hukum orang yang memotong rambut atau kukunya ?
Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menuturkan : “Orang yang berniat menyembelih kurban, hendaklah tidak memotong rambut dan kukunya. Jika dia melakukannya, maka hendaklah ia beristighfar pada Allah dan ia tidak dikenakan fidyah menurut kesepakatan (ulama), baik ia melakukannya karena kesengajaan atau lupa” (Kitab Al-Mughni : 13363)

Syarat Hewan Kurban

Keselamatannya Hewan kurban yang memenuhi syarat adalah yang tidak cacat. Karena itu tidak sah (untuk dijadikan kurban) : Yang pincang, yang tanduknya patah atau telinganya terpotong, yang sakit, yang kurus yang tidak , Ini berdasarkan sabda nabi : Ada empat kondisi hewan tidak sah untuk dikurbankan : - Yang rusak matanya, - yang sakit, - yang pincang, - yang kurus yang tidak bergajih lagi” (H.R Ahmad 4/284, 281 dan Abu Dawud : 2802)
Yang paling utama : Kurban yang paling utama adalah كبشاً أملح أقرن, yang mana sifat ini disukai oleh Rasul dan beliau menyembelih dengannya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bahwa nabi berkurban dengan dua ekor kambing بكبشين أملحين أقرنين …(H.R Bukhari : 5558 dan Muslim : 1966) Al-amlah ditafsirkan dengan yang kulitnya putih bercampur hitam, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim : 1967 bahwa Rasulullah memerintahkan
أمر بكبش أقرن يطأ في سواد، ويبرك في سواد، وينظر في سواد
(Al-Hadits : Muslim, Syarah An-Nawawi : 13105) Imam Nawawi berkata bahwa maknanya قوائمه, perut dan sekitar matanya berwarna hitam, wallahu a’lam.
Disunnahkan untuk menggemukkan hewan kurban dan memperbagusnya. Allah berfirman :
ﭽ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭼ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati” (Q.S Al-Hajj 32)
Ibnu ‘Abbas berkata : “Mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah yaitu dengan menggemukkan (hewan kurban), واستعظامها واستحسانها) (Imam Ath-Thabari: Jami’ al-Bayan : 1715)
Semakin mahal, maka semakin utama, jika ia meniatkan untuk mendekatkan diri pada Allah, baik itu membebaskan budak atau hewan kurban, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari bahwa Rasulullah ditanya: membebaskan budak manakah yang lebih utama? Maka beliau menjawab “Yang paling mahal dan berharga menurut pemiliknya” (Al-Bukhari : 2518).
Berkata Imam Ibnu Khuzaimah rahimahullah : Setiap yang menakjubkan jika dipandang seseorang, maka pahalanya lebih besar di sisi Allah, jika ia korbankan karena Allah” (Shahih Ibnu Khuzaimah : 14291)

Umur Hewan Kurban

Umur (hewan kurban) : Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan bahwa nabi bersabda : “Janganlah kalian menyembelih untuk kurban, kecuali al-musinnah (yang sudah berumur satu tahun/telah berganti gigi), kecuali jika sukar didapati, maka boleh yang baru berumur enam bulan” (H.R Muslim : 1963). Al-musinnah pada binatang ternak yaitu tsaniah.
Berkata Imam Ibnul Qayyim dalam Kitab Zaad Al-Ma’ad 2/317 : “Nabi memerintahkan mereka untuk menyembelih kurban yang sudah berumur enam bulan dan tsaniah yaitu yang sudah berumur satu tahun, dan bukan lainnya“.
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir bahwa nabi membagi-bagi hewan yang akan dikurbankan pada para sahabatnya. ‘Uqbah kebagian kambing jadz’ah (yang berusia enam bulan), lantas beliau bersabda : “Sembelihlah olehmu”. jadz’ah menurut madzhab hanafi dan hambali adalah yang telah genap enam bulan. Imam Tirmidzi menukil dari Waki’ bahwa jadz’ah adalah yang telah genap enam atau tujuh bulan. Penulis Kitab Al-Hidayah mengatakan ats-Tsani dari unta adalah yang telah genap berusia lima tahun. Adapun ats-Tsani dari sapi dan kambing kacang, yaitu yang genap berusia dua tahun dan akan masuk tiga tahun.

Hukum mewakilkan dalam menyembelih hewan kurban

Sah hukumnya mewakilkan dalam menyembelih. Disunnahkan agar seorang muslim menyembelih sendiri hewan kurbannya sebagaimana yang dilakukan nabi, jika ia mewakilkan dalm menyembelih, maka diperbolehkan. Tidak ada halangan baginya dan hal ini tidak diperselisihkan menurut para ulama.

Cara Pembagian daging Hewan Kurban yang sesuai dengan tuntunan

Pembagian (daging) nya yang sesuai dengan tuntunan : Disunnahkan membagi daging hewan kurban menjadi tiga: untuk keluarganya sepertiga, disedekahkan sepertiga bagian dan dihadiahkan pada sahabat-sahabatnya sepertiga. Ini berdasarkan sabda nabi : “Makanlah dan وادخروا sedekahkanlah” (Muslim : 6/80).
Jika dia tidak membagi seperti pembagian di atas, maka juga diperbolehkan, seperti jika ia menyedekahkan semuanya, atau untuk dirinya semuanya atau ia hadiahkan semuanya.

Upah bagi orang yang menyembelih adalah bukan daging kurban

Upah bagi orang yang menyembelih adalah bukan daging kurban, ini berdasarkan ucapan Ali: Rasul memerintahkanku untuk أقوم على بدنة dan agar aku menyedekahkan daging, kulit dan جلالها dan agar aku tidak memberikan pada orang yang menyembelih dari daging kurban sedikitpun, dan ia berkata : Kami memberinya upah tersendiri” (Muttafaq ‘Alaihi)

Waktu Berkurban

Yang disepakati (oleh para ulama) adalah dilakukan pagi hari setelah menunaikan Shalat ‘Ied bersama dengan imam. Tidak sah melaksanakan kurban sebelum Shalat ‘Ied. Inilah yang disepakati. Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Nawawi.
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya bahwa nabi bersabda: “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat, maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang menyembelih setelah shalat, maka telah sempurna ibadahnya dan bersesuaian dengan sunnah kaum muslimin” (H.R Muslim : 5/1961)
Dalam riwayat Muslim dari Al-Bara’ bin ‘Azib bahwa nabi berkhutbah dan menegaskan dalam sabdanya : “Janganlah kalian menyembelih sampai ia menunaikan shalat (ied)” (H.R Muslim : 5/1961)
Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam Kitab Zaad al-Ma’aad: “Nabi tidak meninggalkan untuk berkurban. Beliau berkurban dengan dua ekor kambing dan beliau sembelih setelah Shalat ‘Ied dan beliau kabarkan bahwa seseorang yang menyembelih sebelum shalat, maka ia belum berkurban, tetapi daging yang ia berikan pada keluarganya. Inilah yang nyata dari tuntunan dan petunjuk beliau” (Zaad al-Ma’ad: 2317).
Tuntunan yang disunnahkan ketika menyembelih kurban : Disunnahkan untuk mengarahkan hewan kurban ke arah kiblat dan mengucapkan :
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّموَاتِ وَالأرْضِ حَنِيْفاً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أَمَرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيْنَ
Dan di saat menyembelih mengucapkan :
بِاسْمِ الله وَاللهُ أَكْبَر، اللّهمّ هَذاَ مِنْكَ وَلَكَ
Mengucapkan basmalah adalah wajib menurut Al-Qur’an, Allah berfirman:
ﭽ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮖ ﭼ
Dan janganlah kamu mamakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya” (Q.S Al-An’aam 121)
Imam Ibnul Qayyim mengatakan : “Termasuk dari petunjuk nabi adalah melaksanakan kurban di lapangan, Abu Dawud meriwayatkan hal tersebut dari Jabir bahwa ia menunaikan Shalat iedul adha bersama nabi. Setelah beliau selesai dari khutbahnya, beliau turun dari mimbarnya, lantas beliau membawa seekor kambing dan beliau sembelih sendiri seraya bersabda:
بسم الله والله أكبر هذا عني وعمن لم يضح من أمتي
Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, kurban ini adalah dari hamba dan mereka yang belum berkurban dari umatku
Dalam As-shahihain bahwa beliau berkurban dan menyembelih di lapangan
(Muttafaq ‘Alaih)
Ibnu Battal mengatakan bahwa menyembelih kurban di lapangan adalah sunnah bagi imam, khususnya menurut pendapat Malik. Beliau mengatakan sebagai mana yang dinukil oleh Ibnu Wahb : Hal ini dilakukan agar tidak ada orang yang menyembelih sebelumnya. Al-Muhallab menambahkan: Hendaklah mereka menyembelih setelah imam dengan keyakinan dan agar mempelajari tuntunan yang diajarkan dalam menyembelih.
Imam Muslim meriwayatkan (no hadits 1967) dari hadits riwayat ‘Aisyah, dan didalamnya: “Nabi membawa kambing lalu membaringkannya kemudian beliau menyembelihnya seraya mengucapkan:
بِاسْمِ الله اللّهمّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمّد وَآل مُحَمّد وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمّد
Lalu beliaupun menyembelihnya.
Dalam riwayat di atas terdapat dalil disunnahkannya bagi orang yang menyembelih ketika menyembelih untuk mengucapkan setelah basmalah dan takbir:
اللّهمّ تَقَبّل مِنِّي
Sebagian (ulama) mengatakan bahwa hal itu disunnahkan sesuai dengan nash ayat :
ﭽ ﭘ ﭙ ﭚﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭼ
Ya Rabb kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (H.R Al-Baqarah 127)
Berbuat kebaikan ketika menyembelih. Imam Ibnul Qayyim mengatakan : Nabi memerintahkan manusia agar berbuat kebaikan sewaktu menyembelih dan ketika membunuh juga bersikap baik dalam melakukannya, sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya, dari hadits Syaddad bin Aus : “Ada dua hal yang aku hafal dari rasulullah : “Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu, maka jika kalian membunuh, berbuat baiklah dalam melakukannya, dan jika kalian menyembelih, maka berbuat baiklah dalam menyembelih, tajamkan pisau yang (digunakan untuk menyembelih) ringankanlah rasa sakit hewan sembelihannya” (H.R Muslim).
Nabi meletakkan kaki beliau pada leher hewan kurban agar tidak bergerak, ini adalah kasih sayang beliau sebagaimana yang diceritakan Anas ketika ia menyaksikan rasul sedang menyembelih. Imam Ibnu Hajar berkata dalam Al-Fath : Mereka bersepakat bahwa hewan kurban dibaringkan pada sisi sebelah kiri, dan meletakkan kakinya di sebelah kanan agar mudah bagi si penyembelih untuk mengambil pisau dengan tangan kanan dan memegang kepala hewan kurban dengan tangan kiri”

Beberapa permasalahan penting dan ucapan para ulama Tentang Kurban

Disyari’atkannya berkurban. Kaum muslimin telah bersepakat. Syaikhul Islam mengatakan : “Berkurban adalah lebih utama dari bersedekah senilai harganya, jika ia memiliki harta dan dia ingin untuk mendekatkan diri pada Allah, maka hendaklah ia berkurban“. Beliau juga mengatakan : “Allah telah menggabungkannya dengan shalat dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an, diantaranya:
ﭽ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﭼ
Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku …” (Q.S Al-An’aam 162)
ﭽ ﮊ ﮋ ﮌ ﭼ
Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar : 2)
Berkurban yang dilakukan pada hari yang agung itu, hari kurban yang agung, padanya terkandung sedekah pada kaum fakir dan memberikan kelapangan pada mereka

Kurban untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia

Berkata Syaikh Al-Bassaam : Pada asalnya kurban adalah untuk mereka yang hidup, dan dibolehkan untuk dijadikan sedekah bagi mereka yang sudah meninggal, sehingga mereka mendapatkan pahalanya. Akan tetapi ada kekeliruan pada sebagian negeri yang mereka hanya menjadikan kurban bagi mereka yang sudah tiada, mereka menyangka hal itu adalah khusus bagi mereka. Karena itu jarang sekali orang-orang yang masih hidup jarang sekali yang berkurban untuk diri mereka sendiri.
Jika (orang yang akan meninggal) menulis wasiat maka yang pertama ia wasiatkan adalah kurban, sesuai dengan kemampuannya, Jarang yang berwasiat selain kurban, dan membagikan makanan di malam-malam Ramadhan. Hal ini kembalinya pada kurangnya para ulama yang menulis wasiat mereka tidak mengingatkan atau mengajari mereka bahwa wasiat itu selayaknya pada apa yang lebih bermanfaat dalam hal kebaikan. Berkurban walaupun suatu amalan yang utama dan kebaikan, namun ada yayasan/amalan-amalan kebaikan yang bisa jadi lebih baik/utama darinya”
Syaikhul Islam berkata : “Berkurban dibolehkan bagi si mayit sebagaimana juga haji dan sedekah untuknya. Jika ia berkurban dengan seekor kambing untuk dirinya dan keluarganya maka hal itu sah. Menurut salah satu dari dua pendapat ulama, yaitu madzhab malik dan ahmad, karena para sahabat melakukan hal tersebut.
Penulis mohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menerima (amalan) kami, anda dan segenap kaum muslimin di mana saja, dan agar menjadikan amalan kita ikhlas untuk mendapatkan wajah-Nya yang mulia. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah pada Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Dikoreksi oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin (anggota Lembaga fatwa) dan beliau mengomentari sebagai berikut : Saya telah membaca tulisan yang berkaitan dengan masalah kurban dan hukum-hukumnya. Saya mendapatinya benar dan sesuai. Allah-lah Yang Memberi taufiq.
Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah pada Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
المرجع:
الأضحية وأحكامها للشيخ عبدالإله بن سليمان الطيار - دار ابن خزيمة