Rabu, 25 Desember 2013

Akademi Kebidanan Anugerah Bintan Tanjungpinang

Penerimaan Mahasiswa Baru Akademi Kebidanan Anugerah Bintan Tanjungpinang TA 2014/2015


Akademi Kebidanan Anugerah Bintan Tanjungpinang merupakan salah satu institusi pendidikan yang bergerak dibidang kesehatan. Program studi yang ada DIII Kebidanan. Terletak di Kepulauan Riau tepatnya dibawah bimbingan Kopertis Wilayah X, Padang. Saat ini telah ter AKREDITASI B oleh BAN-PT.

Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Tahun Akademik 2014/2015 telah dimulai dengan sistem one day servic. Meliputi ujian teori (CBT), tes kesehatan dan tes wawancara. Bagi teman-teman yang ingin info lebih lanjut bisa langsung datang ke Kampus di Jl. Lembah Merpati Km. 13. Kelurahan Batu IX. kel. Tanjungpinang Timur. Kepulauan Riau atau bisa telp. 0771 442787.

Ruangan kuliah ber AC dan dilengkapi juga dengan Asrama yang berlokasi di dekat kampus jadi mahasiswa lebih maksimal dalam belajar dengan free internet.









Senin, 23 Desember 2013


Surat edaran Uji Kompetensi dan Format sertifikat kompetensi

http://storage.kopertis6.or.id/kemahasiswaan/surat%2023%20desember%202013%20tentang%20kebidanan/uk_sertifikat_lampiran.pdf

Ujian Ante Natal Care (ANC) AKBID Anugerah Bintan Tanjungpinang

Ujian ANC merupakan salah satu ujian tahap untuk mahasiswa DIII Kebidanan. Akademi Kebidanan Anugerah Bintan Tanjungpinang, menyelenggarakan ujian ANC pada tanggal 23 dan 24 Desember 2014 untuk mempersiapkan mahasiswa Semester 3 sebelum terjun ke tempat praktik. Kompetensi ini dilakukan mahasiswa setelah mereka lulus ujian Askeb I dengan nilai minimal B. Karena Mata kuliah Asuhan Kehamilan merupakan kompetensi yang harus dikuasai sehingga apabila ada mahasiswa yang mempunyai nilai kurang dari B maka tidak diperbolehkan mengikuti ujian tersebut. 

Adapun kompetensi yang harus mahasiswa kuasai meliputi :
1. Anamnesa pada ibu hamil





2. Pemeriksaan Fisik pada Ibu Hamil





3. Pemeriksaan penujang atau laboratprium

a. Kadar HB
b. urin Protein dan urin reduksi
4. Dokumentasi terhadap asuhan yang diberikan dengan metode SOAP

Semoga bisa memberi manfaat ,,,


Senin, 16 Desember 2013

"Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"





Awalnya sih iseng bacanya ..di awal cerita sempat tak menarik tapi semakin dibaca lembar demi lembar asyik dan bener-bener bikin terhanyut untuk masuk dalam suasananya. Benar-benar mengkisahkan kehidupan keseharian yang sering kita alami di sekitar. 

buku yang saya dapatkan dari kiriman kakak yang jauh di sana ....awalnya sudah dipesanka " Siapkan banyak-banyak tisu "..pesenya "adk suka bukunya " terima kasih ya ..besuk-besuk lagi ....he....
bener ni ...like that by TERE LIYE ....

Di balik setiap kejadian pasti di situ ada hikmah yang harus kita pelajari, tidak ada sia-sia segala atas kehendakNYA ...manusia hanyalah sebagai hamba yang mengabdi denganNYA sampai suatu saat akan tiba masanya kita diminta untuk mempertanggung jawabkan atas segala yang telah dilakukannya. KEIKHLASAN adalah kunci untuk tetap dekat dengan NYA ..

Yakinlah ALLOH Maha Baik kepada Hamba-hambaNya dengan Niatan Baik ...insy"alloh .....

Kalian harus baca ni ceitanya ...insy'alloh di jamin pasti kalian sukak ,,jangan lupa tidak hanya di baca selesai ..tapi hikmah dibalik kisahnya itu yang PENTING ...

sedikit sinopsis yang ada di buku "dauh Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

Dia bagai malaikat keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah dan janji masa depan yang lebih baik. Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.”
          Novel ini bercerita tentang kisah seorang gadis bernama Tania yang menyukai seorang lelaki yang umurnya terpaut 14 tahun darinya. 

Seseorang ini digambarkan sebagai sesosok malaikat yang membawa kebahagiaan kepada Tania dan keluarga. Namun, pada akhirnya seseorang tersebut justru memberi kesedihan pada Tania.

             Novel dibuka dengan pemaparan seorang Tania yang berjuang untuk mempertahankan kehidupan ia dan keluarganya. Ibunya berprofesi sebagai tukang cuci dan ia serta adiknya menjadi pengamen di jalanan. Suatu hari datanglah seorang lelaki  yang memberinya tempat berteduh, sekolah dan masa depan yang jauh lebih baik. Kebaikan hati laki-laki yang biasa Tania panggil Oom Danar itu membuat Tania mengaguminya.
            Lalu datanglah masa dimana Tania mulai menyadari perasaan itu, perasan kagum yang tak tebendung yang menuju pada kecemburuan saat mereka jalan bersama dengan pacar Oom Danar. Seketika hati kecil Tania tak terima saat Oom Danar mengandeng Tante Ratna. Bukankah biasanya pundaknya dipegang? Jelas-jelas posisi Tania diambil oleh Tante Ratna. Sejak saat itulah dia mulai merasa cemburu. (hal 34).
          Namun Tere Liye malah mengambarkan kesedihan disaat kehidupan Tania mulai membaik. Kesedihan itu dimulai dengan kepergian Ibu Tania untuk selamanya dan membuat Tania sangat sedih. Kesedihan lainnya ditambah dengan sang penulis, Tere Liye, memisahkan Tania dan Oom Danar disaat mereka belum mengetahui perasaan mereka masing-masing. Awalnya Tania tidak mau pergi ke Singapura namun karena hal tersebut merupakan permintaan Oom Danar, akhirnya Tania bersedia untuk berangkat ke Singapura karena dia sudah bersumpah untuk menuruti kata-kata Oom Danar. ( hal 70).
      Di Singapura Tania mulai bisa melupakan kesedihan tentang kepergian ibunya. Dia juga memulai kehidupan barunya disana dengan profesinya sebagai pelajar. Saat ulang tahunnya yang ke 17 Oom Danar memberikan sebuah kalung dengan liontin cantik bertuliskan huruf “T” yang membuat Tania merasa sangat istimewa. Namun, setelah mengetahui bahwa kalung itu tidak hanya diberikan kepadanya melainkan Oom Danar juga memberikan kalung kepada ibu dan adiknya, Tania tidak merasa istimewa lagi. Dan saat dia telah menikmati hidup di Singapura, kesedihan kembali menyelimuti hatinya dengan adanya kabar tentang pernikahan Oom Danar dan Tante Ratna.
                Setelah sekian lama murung akibat pernikahan Oom Danar dan Tante Ratna, akhirnya Tania pulang ke Indonesia karena desakan Tante Ratna yang setiap malam selalu curhat kepada Tania tentang kehidupan rumah tangganya dengan Oom Danar yang tidak harmonis. Pada saat Tania sudah sampai di Indonesia perasaan keduanya mulai terungkap dengan diketahuinya keistimewaan kalung Tania, yaitu ada potongan gambar daun pohon linden yang juga terdapat pada kalung yang dimiliki Oom Danar.
                Di dalam novel ini, Tere Liye menggunakan alur campuran yaitu maju dan mundur sehingga tidak semua orang dapat memahami jalan cerita di dalam novel ini secara langsung. Kelebihan novel ini adalah konflik yang dialami tokoh utama sangat menarik dan tidak seperti novel-novel percintaan remaja yang lain. Tere Liye bisa membuat emosi pembaca ikut naik-turun seiring dengan perasaan sang tokoh utama.  Selain itu pengambaran suasana dan tokohnya pun sangat jelas, sehingga pembaca dapat lebih berimajinasi dengan mudah.Selamat Membaca!!

Senin, 14 Oktober 2013

Rantau 1 Muara by A Fuadi

Semangat ni baca "Rantau 1 Muara" dapat buku dari kiriman kakak ...penasaran hanya dapat ceritanya saja ..akhirnya ...kecapaian juga tu baca ,,,alhamdulillah ....bacanya diulang-ulang terus.
Seperjuangan sebagai anak Rantau di Negri orang demi Masa depan, sampai perahu berhenti berlabuh di dermaga .....
banyak motivasi kehidupan ..yang belum baca yuk buruan ....
yang penasaran dengan kisah anak rantau Alif Fikri 
 
  sebuah syair dari Imam Syafii (767-820 M) yang ada di halaman depan novel Rantau 1 Muara ini.
"Biarkanlah hari terus berlari
Tetaplah jadi manusia mulia, apa pun yang terjadi
Janganlah galau dengan tiap kejadian sehari-hari
Karena tak ada yang abadi, semua kan datang dan pergi
Jadilah pemberani melawan rasa takutmu sendiri
Karena lapang dan tulus adalah dirimu sejati 
Janganlah pandang hina musuhmu
Karena jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu
Takkan abadi segala suka serta lara
Takkan kekal segala sengsara serta sejahtera
Merantaulah. Gapailah setinggi-tingginya impianmu
Bepergianlah. Maka ada lima keutamaan untukmu
Melipur duka dan memulai penghidupan baru
Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji,
Serta meluaskan ilmu."
Kutipan yang tak kalah bagusnya ni :

Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang.  hal. 12

Tuhan itu Maha Melihat siapa yang paling bekerja keras. Dan Dia adalah sebaik-baiknya penilai. tidak akan pernah ia menyia-nyiakan usaha manusia. Aku percaya setiap usaha akan dibalas oleh Nya dengan balasan sebaik-baiknya. hal 154

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus Kholifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai Kholifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian. Dan kebermanfaatan . Hal 395 

seru tu bacanya ....
Ada lain tu kutipan motivasi-motivasi lainnya ...yuk .....
 
"Man saara ala darbi washala." (Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan).
  1. "Tentulah aku beruntung. Seandainya dia tahu dan merasakan bagaimana aku mengorbankan kenikmatan-kenikmatan sesaat untuk bisa sampai "beruntung". Berapa ratus malam sepi yang aku habiskan sampai dini hari untuk mengasah kemampuanku, belajar, membaca, menulis, dan berlatih tanpa henti. Melebihkan usaha di atas rata-rata orang lain agar aku bisa meningkatkan harkat diriku."
  2. "Jika kau bukan anak raja juga bukan anak ulama besar, maka menulislah." (Imam Al-Ghazali).
  3. "Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang. Banyak profesi di luar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesama. Lalu kalau kalian nanti sudah bekerja, jangan puas jadi pegawai selamanya, tapi punyailah pegawai."
  4. "Memang impian bisa jadi nyata tapi yang nyata bisa jadi hampa."
  5. "....Dulunya ulat yang lemah dan jelek kini jadi rama-rama bersayap indah. Sesuatu itu bisa indah pada waktunya."
  6. "Jangan takut pada manusia. Dunia itu rata, di atas langit, di bawah tanah. Yang membatasi kita atas dan bawah itu cuma langit dan tanah. Semua kita sama. Kenapa takut?"
  7. "...innamaal yusri yusra. Bersama setiap kesulitan itu ada kemudahan."
  8. "Kita tidak perlu mengharapkan tepuk tangan dan pertemanan yang bersekongkol, lebih baik kita sendiri di jalan yang terang."
  9. "Kalau kau ragu untuk terus jadi wartawan, ya jangan terus disini. Percuma. Udah tenaga habis, gak kaya-kaya pula. Tapi bagiku, jurnalistik adalah jalanku, passion-ku, mengalir di urat darahku. Bahkan sudah mulai mencandu. Bagiku gaji itu nomor dua. Yang utama apakah hatiku sejalan dengan pekerjaan. Kepuasan batin."
  10. "Finding your passion at work."
  11. "A couple who travel together, grow together."
  12. "Find what you want to do and do it. Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu."
  13. "Love what you are doing. Cintai apa yang kamu lakukan."
  14. "Sidney Sheldon berbagi resep kesuksesan bekerja adalah ketika kita jatuh cinta dengan apa yang kita kerjakan. Sampai kita asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu. Sampai tidak pernah melihat jam dinding. "When you love what you are doing, you do not look at the clock. It is just wonderful."
  15. "Resep dia yang lain adalah "give yourself more than expected." Memberikan sesuatu lebih dari yang diharapkan. Kalau perlu bangun jam 4 subuh untuk mulai bekerja. "No way you can not go to the top." Aku mengangguk-angguk. Resep ini sejiwa dengan man jadda wajada dan i'malu fauqa ma amilu seperti yang aku pelajari dulu di PM dulu."
  16. "Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu hari pun sepanjang hayat."
  17. "Hidup ini seni menjadi. Menjadi hamba Tuhan, sekaligus menjadi penguasa alam. Kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian diberi jasad fisik oleh Tuhan dengan tugas menghamba kepada Dia dan menjadi Khalifah untuk kebaikan alam semesta. Kalau kedua peran ini bisa kita jalankan, aku yakin manusia dalam puncak bahagia. Berbakti dan bermanfaat. Hamba tapi Khalifah."
  18. "I have to go the extra mile."
  19. "Kalau di pesantren kami diajarkan nasihat Nabi yang bilang: khairunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bernamfaat buat orang lain. Nah bermanfaat kan bisa pakai apa saja yang kita punya. Bahkan tersenyum saja sudah manfaat untuk menyenangkan hati orang yang melihatnya. Manusia yang bermanfaat adalah manusia yang terbaik. The most succesful person. "
  20. "An nasu a'dau ma jahilu. Manusia itu musuh terhadap apa yang dia tidak tahu."
  21. "Lif. Jangan bermain-main dengan hati perempuan. Hatinya dalam dan sensitif, bisa menghanyutkan dan menenggelamkan. Tapi juga tangguh, bisa menguatkan, menumbuhkan, dan menjelmakan mimpi-mimpi kita. Hati perempuan bisa memaafkan, tapi tidak bisa melupakan apa yang pernah singgah di pedalaman hatinya. Kalau tidak serius, jangan main-main."
  22. "Aku percaya dengan man yazra' yahsud. Siapa yang menanam, akan menuai."
  23. "I am always a student at heart. My main interest is research and the history of knowledge. Katanya ketika aku tanya bagaimana dia bisa tahu begitu banyak hal. Seorang profesor yang selalu merasa dirinya seorang murid."
  24. "Mungkin pekerjaan yang aku cintai itu sebetulnya menuntut ilmu. Mungkin tujuan yang ingin aku tuju itu adalah ilmu, dan jalan yang aku lalui adalah belajar. Belajar dari buaian sampai liang lahat. Itu doktrin yang aku dapatkan di Pondok Madani dulu."
  25. "Jangan menunda-nunda sesuatu yang penting, karena kalau hilang, bisa hilang selamanya. Yang ada hanya penyesalan yang akan hadir selamanya."
  26. "War is not the answer."
  27. "...dunia perkawinan adalah dunia berbagi dan saling mengerti. Bukan dunia meminta dan berharap."
  28. "Saatnya untuk i'timad ala nafsi. Harus bertopang pada diri sendiri dan Yang Mahakuasa."
  29. "Allah tahu yang terbaik. Yang kita kira baik, belum tentu baik buat kita."
  30. "Kehilangan memang memilukan. Tapi kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki. Bagaimana kalau kita tidak pernah merasa memiliki? Dan sebaliknya kita jangan terlalu merasa memiliki. Sebaliknya, kita malah yang harus merasa dimiliki. Oleh Sang Maha Pemilik."
  31. "Pada hakikatnya, tidak ada satu pun yang kita miliki. Segalanya di dunia ini hanya pinjaman. Bahkan kita meminjam waktu dan nyawa kepada Yang Kuasa. Hidup, raga, roh, suami, istri, orangtua, anak, keluarga, uang, materi, jabatan, kekuasaan. Semua adalah titipan sementara. Pemilik sebenarnya cuma Dia."
  32. "Bahkan rasa cinta itu sendiri adalah titipan-Nya. Tentu tidak ada salahnya mencintai dan mengambil tanggung jawab. Tapi kita harus siap dan sadar sepenuhnya, bahwa Sang Pemilik setiap saat bisa meminta kembali milik-Nya. Karena itu kenapa harus merasa sangat memiliki?"
  33. "Dalam hidup itu ada tiga manusia terdekat. Orangtua, pasangan, dan anak. Semuanya diberikan sebagai takdir. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh ibu mana. Kita juga tidak akan pernah bisa memilih mendapatkan anak yang seperti apa. Tapi, kita masih mungkin memilih pasangan kita. Walau jodoh di tangan Tuhan, tapi kita diberi kesempatan untuk berupaya keras mendapat pasangan terbaik." 
  34. "Di balik setiap kesuksesan laki-laki, pasti ada sosok perempuan yang hebat. Pilihlah perempuan terbaik. Karena dia yang mengingatkan dan menguatkan kita kaum lelaki. Dan kalau nanti dianugerahi anak, perempuan pulalah yang menjadi madrasatul ula, sekolah pertama setiap anak manusia."

Berjuta Rasanya by Tere Liye

BERJUTA RASANYA (Tere Liye)

Penulis:Tere Liye
Genre : Fiksi Dewasa (Kumpulan Cerita)
Terbit: Mei 2012

Untuk kita, yang terlalu malu walau sekadar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan.

Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan, selalu merasa keliru mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari kemungkinan menggapai cita-cita perasaan.

Untuk kita, yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa dia akan sempat membacanya.

Semoga datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita, tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman baik."

***


Ini bukan tentang satu cerita cinta biasa. Melainkan tentang beberapa cerita cinta yang luar biasa. Terkadang kita sepelekan adanya, namun ketika kita selesai membacanya dan merenunginya, maka kita akan tersipu malu, tersenyum atau bahkan tertawa terbahak-bahak.  Benar juga ya…

Ini bukan sebuah novel, tapi kumpulan cerita yang dikemas dengan apik oleh Tere Liye. Cerita-cerita yang sering kita jumpai di sekitar kita, atau bahkan mungkin pernah kita alami sendiri.

Tentang Vino misalnya yang selalu galau karena terlahir dengan tidak cantik, namun menjadi tersadar ketika Tuhan berkehendak menjadikan semua wanita di dunia terlihat cantik, kecuali Dia. Tentang Putri yang betapa aneh sikapnya ketika menaksir salah seorang cowo.

Ada banyak kisah. Ada banyak pesan. Yang semuanya terangkum dalam buku Berjuta Rasanya.

***
Beberapa qoutes yang sangat indah dan luar biasa  dalam buku ini;

01
Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. tapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk. (Bila Semua Wanita Cantik)

02
Lazimnya kalau kalian ditakdirkan berjodoh, terus ada feeling satu sama lain saat pertama bertemu, esok-lusa kalian biasanya akan memaksakan diri untuk kembali ke tempat pertemuan pertama. Itu lumran. Seperti ada sesuatu yang mengendalikan perasaan. (Hiks…Kupikir Kau Naksir Aku)

03
Cinta adalah urusan langit dan tidak sepantasnya mereka mencoba mengakalinya.(Cintanometer)

04
Kehidupan ini tak selalu memberikan kita pilihan terbaik. Terkadang yang tersisa hanya pilihan-pilhan berikutnya. (Kotak-Kotak Kehidupan Andrei)

05
"Kau akan tahu ketika ia datang. Tahu begitu saja. .... Cinta sejati selalu datang pada saat yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Ia tidak pernah tersesat. ... "(Pandangan Pertama Zalaiva)

Belajar tentang KURBAN Idul Adha

Hukum, Adab, Keutamaan, Hikmah dan Syarat Berkurban

Disusun Oleh Syaikh Abdul Ilaah bin Sulaiman Ath-Thayyar. Penerjemah Mohammad Latif. Allah ‘Azza wa Jalla (Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia) mensyari’atkan berkurban untuk memudahkan manusia di Hari Raya. Allah memerintahkan bapak para nabi, Ibrahim ‘alaihissalam untuk menyembelih putranya Ismail, maka beliau dengan serta merta memenuhi perintah Allah dengan tanpa ada keraguan.
Maka sebagai ganti Nabi Ismail Allah menurunkan dari langit :
ﭽ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭼ
Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar. (Q.S Ash-Shaffat 107)
Semenjak saat itu, manusia menyembelih binatang ternak untuk melaksanakan perintah Allah, menyembelih hewan kurban, karena ia termasuk ketaataan yang paling utama. Berkurban hukumnya adalah sunnah muakkadah. Dimakruhkan hukumnya untuk tidak melaksanakannya dalam keadaan mampu karena keutamaan berkurban yang sangat agung.
Definisi kurban secara terminologi, أضحية adalah Menyembelih unta, lembu atau kambing di Hari Kurban dan Hari-hari Tasyriq (Tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) untuk mendekatkan diri pada Allah.
Definisi (أضحية)berkurban menurut etimologi/bahasa dan terminologi/istilah Berkata Imam Al-Jauhari : Imam Al-Ashma’i menjelaskan: ada empat bentuk kata : أُضحية , إِضحية dengan dhammah hamzah dan kasrah, jamaknya adalah أضاحي . Yang ketiga adalah ضحية jamaknya adalah ضحايا . Dan yang keempat adalah أضحاه . Jamaknya adalah أضحى. Seperti أرطأة dan أرطى. Dengan nya dinamakan يوم الضحى ) Imam Nawawi menyebutkannya dalam Kitab Tahrir At-Tanbih. Berkata Al-Qadhi, dinamakan demikian karena kurban dilakukan pada waktu dhuha, yaitu ketika hari mulai agak siang.

Keutamaan Berkurban

Tidak ada hadits yang shahih tentang keutamaan berkurban, selain dari kesungguhan beliau untuk melakukannya. Ada beberapa hadits yang masih diperbincangkan keshahihannya, akan tetapi satu sama lain saling menguatkan. Diantaranya adalah sabda nabi : Tidak ada amalan anak Adam pada Hari Kurban yang lebih dicintai Allah ketimbang berkurban. Hewan kurban itu akan datang pada Hari Kiamat dengan tanduk, kuku dan rambutnya.
وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفساً
(H.R Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya).
Dan sabda beliau ketika di tanya apakah sembelihan ini, maka beliau menjawab : Tuntunan ayah kalian Ibrahim. Mereka bertanya : Apa bagian kita darinya/apa pahala yang akan kita dapatkan ? Beliau menjawab : “Setiap helai rambut, akan dibalasi dengan satu kebaikan”. Lantas mereka bertanya : “Bagaimana dengan bulu (domba) ? Maka beliau menjawab: “Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan”. (H.R Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya).

Hikmah Kurban

  1. Untuk mendekatkan diri pada Allah. Allah berfirmanﭽ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﭼ”Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar)Dan firman-Nya: ﭽ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ  ﯙ ﯚ ﭼ
    Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (Q.S Al-An’aam 162). Yang dimaksud dengan نُسُك adalah berkurban untuk mendekatkan diri pada Allah.
  2. Menghidupkan sunnah/tuntunan imamnya orang-orang yang bertauhid, Ibrahim ‘Alaihissalam, dimana Allah mewahyukan pada beliau untuk menyembelih putranya, Ismail, maka Allah menggantinya dengan kambing kibas, lalu Ibrahimpun menyembelihnya. Allah berfirman :ﭽ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭼ(107) Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar.
  3. Untuk memberi kelapangan pada keluarga di Hari Raya.
  4. Menebarkan kebahagiaan pada kaum fakir miskin dengan memberikan sedekah pada mereka.
  5. Bersyukur pada Allah Ta’ala atas karunia-Nya menundukkan hewan-hewan ternak pada kita. Allah berfirman :ﭽ ﯙ ﯚ”Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkanya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik“. (Q.S Al-Hajj 36-37)

Hukum Kurban

Mayoritas para ulama berpendapat bahwa hukum berkurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan). Makruh hukumnya untuk tidak melaksanakannya jika mampu. Sebagian ulama lain berpendapat hukumnya sunnah yang wajib atas setiap keluarga, yang mampu melakukannya. Ini berdasar firman Allah : “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar : 2) dan sabda rasul : “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat, maka hendaklah ia mengulangi” (Muttafaq ‘Alaihi).

Hukum-hukum yang berkaitan dengan kurban

Bagi orang yang berniat untuk berkurban, maka semenjak masuk sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah, ia dilarang memotong rambut dan kukunya hingga datang waktu berkurban. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya dari Ummu Salamah bahwa Nabi bersabda : “Jika kalian melihat hilal pertanda datangnya Bulan Dzulhijjah, dan kalian ingin untuk berkurban, maka janganlah ia memotong rambut atau kukunya. (H.R Muslim) Dalam sebuah riwayat : “Maka jangan sekali-kali ia mengambil rambut atau memotong kukunya” (H.R Muslim) .

Hukum orang yang memotong rambut atau kuku Saat Berkurban

Hikmah dilarangnya hal tersebut : Agar kondisi orang yang berkurban masih sempurna belum ada yang terkurangi, untuk kemudian di bebaskan dari api neraka. Ada juga yang mengatakan : Diserupakan dengan orang yang sedang ihram. (Muslim, Syarah Imam Nawawi : 13120)
Permasalahan Apa hukum orang yang memotong rambut atau kukunya ?
Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menuturkan : “Orang yang berniat menyembelih kurban, hendaklah tidak memotong rambut dan kukunya. Jika dia melakukannya, maka hendaklah ia beristighfar pada Allah dan ia tidak dikenakan fidyah menurut kesepakatan (ulama), baik ia melakukannya karena kesengajaan atau lupa” (Kitab Al-Mughni : 13363)

Syarat Hewan Kurban

Keselamatannya Hewan kurban yang memenuhi syarat adalah yang tidak cacat. Karena itu tidak sah (untuk dijadikan kurban) : Yang pincang, yang tanduknya patah atau telinganya terpotong, yang sakit, yang kurus yang tidak , Ini berdasarkan sabda nabi : Ada empat kondisi hewan tidak sah untuk dikurbankan : - Yang rusak matanya, - yang sakit, - yang pincang, - yang kurus yang tidak bergajih lagi” (H.R Ahmad 4/284, 281 dan Abu Dawud : 2802)
Yang paling utama : Kurban yang paling utama adalah كبشاً أملح أقرن, yang mana sifat ini disukai oleh Rasul dan beliau menyembelih dengannya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bahwa nabi berkurban dengan dua ekor kambing بكبشين أملحين أقرنين …(H.R Bukhari : 5558 dan Muslim : 1966) Al-amlah ditafsirkan dengan yang kulitnya putih bercampur hitam, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim : 1967 bahwa Rasulullah memerintahkan
أمر بكبش أقرن يطأ في سواد، ويبرك في سواد، وينظر في سواد
(Al-Hadits : Muslim, Syarah An-Nawawi : 13105) Imam Nawawi berkata bahwa maknanya قوائمه, perut dan sekitar matanya berwarna hitam, wallahu a’lam.
Disunnahkan untuk menggemukkan hewan kurban dan memperbagusnya. Allah berfirman :
ﭽ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭼ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati” (Q.S Al-Hajj 32)
Ibnu ‘Abbas berkata : “Mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah yaitu dengan menggemukkan (hewan kurban), واستعظامها واستحسانها) (Imam Ath-Thabari: Jami’ al-Bayan : 1715)
Semakin mahal, maka semakin utama, jika ia meniatkan untuk mendekatkan diri pada Allah, baik itu membebaskan budak atau hewan kurban, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari bahwa Rasulullah ditanya: membebaskan budak manakah yang lebih utama? Maka beliau menjawab “Yang paling mahal dan berharga menurut pemiliknya” (Al-Bukhari : 2518).
Berkata Imam Ibnu Khuzaimah rahimahullah : Setiap yang menakjubkan jika dipandang seseorang, maka pahalanya lebih besar di sisi Allah, jika ia korbankan karena Allah” (Shahih Ibnu Khuzaimah : 14291)

Umur Hewan Kurban

Umur (hewan kurban) : Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan bahwa nabi bersabda : “Janganlah kalian menyembelih untuk kurban, kecuali al-musinnah (yang sudah berumur satu tahun/telah berganti gigi), kecuali jika sukar didapati, maka boleh yang baru berumur enam bulan” (H.R Muslim : 1963). Al-musinnah pada binatang ternak yaitu tsaniah.
Berkata Imam Ibnul Qayyim dalam Kitab Zaad Al-Ma’ad 2/317 : “Nabi memerintahkan mereka untuk menyembelih kurban yang sudah berumur enam bulan dan tsaniah yaitu yang sudah berumur satu tahun, dan bukan lainnya“.
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir bahwa nabi membagi-bagi hewan yang akan dikurbankan pada para sahabatnya. ‘Uqbah kebagian kambing jadz’ah (yang berusia enam bulan), lantas beliau bersabda : “Sembelihlah olehmu”. jadz’ah menurut madzhab hanafi dan hambali adalah yang telah genap enam bulan. Imam Tirmidzi menukil dari Waki’ bahwa jadz’ah adalah yang telah genap enam atau tujuh bulan. Penulis Kitab Al-Hidayah mengatakan ats-Tsani dari unta adalah yang telah genap berusia lima tahun. Adapun ats-Tsani dari sapi dan kambing kacang, yaitu yang genap berusia dua tahun dan akan masuk tiga tahun.

Hukum mewakilkan dalam menyembelih hewan kurban

Sah hukumnya mewakilkan dalam menyembelih. Disunnahkan agar seorang muslim menyembelih sendiri hewan kurbannya sebagaimana yang dilakukan nabi, jika ia mewakilkan dalm menyembelih, maka diperbolehkan. Tidak ada halangan baginya dan hal ini tidak diperselisihkan menurut para ulama.

Cara Pembagian daging Hewan Kurban yang sesuai dengan tuntunan

Pembagian (daging) nya yang sesuai dengan tuntunan : Disunnahkan membagi daging hewan kurban menjadi tiga: untuk keluarganya sepertiga, disedekahkan sepertiga bagian dan dihadiahkan pada sahabat-sahabatnya sepertiga. Ini berdasarkan sabda nabi : “Makanlah dan وادخروا sedekahkanlah” (Muslim : 6/80).
Jika dia tidak membagi seperti pembagian di atas, maka juga diperbolehkan, seperti jika ia menyedekahkan semuanya, atau untuk dirinya semuanya atau ia hadiahkan semuanya.

Upah bagi orang yang menyembelih adalah bukan daging kurban

Upah bagi orang yang menyembelih adalah bukan daging kurban, ini berdasarkan ucapan Ali: Rasul memerintahkanku untuk أقوم على بدنة dan agar aku menyedekahkan daging, kulit dan جلالها dan agar aku tidak memberikan pada orang yang menyembelih dari daging kurban sedikitpun, dan ia berkata : Kami memberinya upah tersendiri” (Muttafaq ‘Alaihi)

Waktu Berkurban

Yang disepakati (oleh para ulama) adalah dilakukan pagi hari setelah menunaikan Shalat ‘Ied bersama dengan imam. Tidak sah melaksanakan kurban sebelum Shalat ‘Ied. Inilah yang disepakati. Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Nawawi.
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya bahwa nabi bersabda: “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat, maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang menyembelih setelah shalat, maka telah sempurna ibadahnya dan bersesuaian dengan sunnah kaum muslimin” (H.R Muslim : 5/1961)
Dalam riwayat Muslim dari Al-Bara’ bin ‘Azib bahwa nabi berkhutbah dan menegaskan dalam sabdanya : “Janganlah kalian menyembelih sampai ia menunaikan shalat (ied)” (H.R Muslim : 5/1961)
Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam Kitab Zaad al-Ma’aad: “Nabi tidak meninggalkan untuk berkurban. Beliau berkurban dengan dua ekor kambing dan beliau sembelih setelah Shalat ‘Ied dan beliau kabarkan bahwa seseorang yang menyembelih sebelum shalat, maka ia belum berkurban, tetapi daging yang ia berikan pada keluarganya. Inilah yang nyata dari tuntunan dan petunjuk beliau” (Zaad al-Ma’ad: 2317).
Tuntunan yang disunnahkan ketika menyembelih kurban : Disunnahkan untuk mengarahkan hewan kurban ke arah kiblat dan mengucapkan :
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّموَاتِ وَالأرْضِ حَنِيْفاً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أَمَرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيْنَ
Dan di saat menyembelih mengucapkan :
بِاسْمِ الله وَاللهُ أَكْبَر، اللّهمّ هَذاَ مِنْكَ وَلَكَ
Mengucapkan basmalah adalah wajib menurut Al-Qur’an, Allah berfirman:
ﭽ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮖ ﭼ
Dan janganlah kamu mamakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya” (Q.S Al-An’aam 121)
Imam Ibnul Qayyim mengatakan : “Termasuk dari petunjuk nabi adalah melaksanakan kurban di lapangan, Abu Dawud meriwayatkan hal tersebut dari Jabir bahwa ia menunaikan Shalat iedul adha bersama nabi. Setelah beliau selesai dari khutbahnya, beliau turun dari mimbarnya, lantas beliau membawa seekor kambing dan beliau sembelih sendiri seraya bersabda:
بسم الله والله أكبر هذا عني وعمن لم يضح من أمتي
Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, kurban ini adalah dari hamba dan mereka yang belum berkurban dari umatku
Dalam As-shahihain bahwa beliau berkurban dan menyembelih di lapangan
(Muttafaq ‘Alaih)
Ibnu Battal mengatakan bahwa menyembelih kurban di lapangan adalah sunnah bagi imam, khususnya menurut pendapat Malik. Beliau mengatakan sebagai mana yang dinukil oleh Ibnu Wahb : Hal ini dilakukan agar tidak ada orang yang menyembelih sebelumnya. Al-Muhallab menambahkan: Hendaklah mereka menyembelih setelah imam dengan keyakinan dan agar mempelajari tuntunan yang diajarkan dalam menyembelih.
Imam Muslim meriwayatkan (no hadits 1967) dari hadits riwayat ‘Aisyah, dan didalamnya: “Nabi membawa kambing lalu membaringkannya kemudian beliau menyembelihnya seraya mengucapkan:
بِاسْمِ الله اللّهمّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمّد وَآل مُحَمّد وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمّد
Lalu beliaupun menyembelihnya.
Dalam riwayat di atas terdapat dalil disunnahkannya bagi orang yang menyembelih ketika menyembelih untuk mengucapkan setelah basmalah dan takbir:
اللّهمّ تَقَبّل مِنِّي
Sebagian (ulama) mengatakan bahwa hal itu disunnahkan sesuai dengan nash ayat :
ﭽ ﭘ ﭙ ﭚﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭼ
Ya Rabb kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (H.R Al-Baqarah 127)
Berbuat kebaikan ketika menyembelih. Imam Ibnul Qayyim mengatakan : Nabi memerintahkan manusia agar berbuat kebaikan sewaktu menyembelih dan ketika membunuh juga bersikap baik dalam melakukannya, sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya, dari hadits Syaddad bin Aus : “Ada dua hal yang aku hafal dari rasulullah : “Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan atas segala sesuatu, maka jika kalian membunuh, berbuat baiklah dalam melakukannya, dan jika kalian menyembelih, maka berbuat baiklah dalam menyembelih, tajamkan pisau yang (digunakan untuk menyembelih) ringankanlah rasa sakit hewan sembelihannya” (H.R Muslim).
Nabi meletakkan kaki beliau pada leher hewan kurban agar tidak bergerak, ini adalah kasih sayang beliau sebagaimana yang diceritakan Anas ketika ia menyaksikan rasul sedang menyembelih. Imam Ibnu Hajar berkata dalam Al-Fath : Mereka bersepakat bahwa hewan kurban dibaringkan pada sisi sebelah kiri, dan meletakkan kakinya di sebelah kanan agar mudah bagi si penyembelih untuk mengambil pisau dengan tangan kanan dan memegang kepala hewan kurban dengan tangan kiri”

Beberapa permasalahan penting dan ucapan para ulama Tentang Kurban

Disyari’atkannya berkurban. Kaum muslimin telah bersepakat. Syaikhul Islam mengatakan : “Berkurban adalah lebih utama dari bersedekah senilai harganya, jika ia memiliki harta dan dia ingin untuk mendekatkan diri pada Allah, maka hendaklah ia berkurban“. Beliau juga mengatakan : “Allah telah menggabungkannya dengan shalat dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an, diantaranya:
ﭽ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﭼ
Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku …” (Q.S Al-An’aam 162)
ﭽ ﮊ ﮋ ﮌ ﭼ
Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar : 2)
Berkurban yang dilakukan pada hari yang agung itu, hari kurban yang agung, padanya terkandung sedekah pada kaum fakir dan memberikan kelapangan pada mereka

Kurban untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia

Berkata Syaikh Al-Bassaam : Pada asalnya kurban adalah untuk mereka yang hidup, dan dibolehkan untuk dijadikan sedekah bagi mereka yang sudah meninggal, sehingga mereka mendapatkan pahalanya. Akan tetapi ada kekeliruan pada sebagian negeri yang mereka hanya menjadikan kurban bagi mereka yang sudah tiada, mereka menyangka hal itu adalah khusus bagi mereka. Karena itu jarang sekali orang-orang yang masih hidup jarang sekali yang berkurban untuk diri mereka sendiri.
Jika (orang yang akan meninggal) menulis wasiat maka yang pertama ia wasiatkan adalah kurban, sesuai dengan kemampuannya, Jarang yang berwasiat selain kurban, dan membagikan makanan di malam-malam Ramadhan. Hal ini kembalinya pada kurangnya para ulama yang menulis wasiat mereka tidak mengingatkan atau mengajari mereka bahwa wasiat itu selayaknya pada apa yang lebih bermanfaat dalam hal kebaikan. Berkurban walaupun suatu amalan yang utama dan kebaikan, namun ada yayasan/amalan-amalan kebaikan yang bisa jadi lebih baik/utama darinya”
Syaikhul Islam berkata : “Berkurban dibolehkan bagi si mayit sebagaimana juga haji dan sedekah untuknya. Jika ia berkurban dengan seekor kambing untuk dirinya dan keluarganya maka hal itu sah. Menurut salah satu dari dua pendapat ulama, yaitu madzhab malik dan ahmad, karena para sahabat melakukan hal tersebut.
Penulis mohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menerima (amalan) kami, anda dan segenap kaum muslimin di mana saja, dan agar menjadikan amalan kita ikhlas untuk mendapatkan wajah-Nya yang mulia. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah pada Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Dikoreksi oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin (anggota Lembaga fatwa) dan beliau mengomentari sebagai berikut : Saya telah membaca tulisan yang berkaitan dengan masalah kurban dan hukum-hukumnya. Saya mendapatinya benar dan sesuai. Allah-lah Yang Memberi taufiq.
Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah pada Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
المرجع:
الأضحية وأحكامها للشيخ عبدالإله بن سليمان الطيار - دار ابن خزيمة

Senin, 07 Oktober 2013

Model Pendokumentasian

Model Pendokumentasian


Tujuan Pembelajaran

Setelah Mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu :
a. Menjelaskan model pendokumentasian POR 
b. Menjelaskan model pendokumentasian SOR
c. Menjelaskan model pendokumentasian CBE
d. Menjelaskan model pendokumentasian Kardeks
e. Menjelaskan model pendokumentasian Komputer

Model Pendokumentasian adalah merupakan cara menggunakan dokumentasi dalam penerapan proses asuhan. Ada beberapa model pendokumentasian yaitu model pendokumentasian secara POR (Problem Oriented Record), SOR (Source Oriented Record), CBE (Charting By Exception), Kardeks dan Komputer.

A. POR (PROBLEM ORIENTED RECORD)
 


Suatu model pendokumentasian sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada masalah klien, dapat menggunakan multi disiplin dengan mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah, mengarahkan ide-ide dan pikiran anggota tim. Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat. Dalam format aslinya pendekatan berorientasi masalah ini dibuat untuk memudahkan pendokumentasian dengan catatan perkembangan yang terintegrasi, dengan sistem ini semua petugas kesehatan mencatat observasinya dari suatu daftar masalah.

1. Pengertian 

Model ini memusatkan data tentang klien dan didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien. Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada klien. 

2. Komponen
Model dokementasi ini terdiri dari empat komponen yaitu :
a. Data Dasar
1) Data dasar berisi kumpulan dari data atau semua informasi baik subyektif maupun obyektif yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali masuk Rumah Sakit atau pertama kali diperiksa
2) Data dasar mencakup :
a) Pengkajian keperawatan
b) Riwayat penyakit/ kesehatan
c) Pemeriksaan fisik
d) Pengkajian ahli gizi
e) Data penunjang ( hasil laboratorium)
3) Data dasar yang telah terkumpul selanjutnya digunakan sebagai sarana mengidentifikasi masalah dan mengembangkan daftar masalah klien

b. Daftar Masalah
Daftar masalah merupakan suatu daftar inventaris masalah yang sudah dinomori menurut prioritas. Untuk memudahkan mencapainya daftar masalah ini berada didepan dari catatan medik. Daftar masalah ini bisa mencerminkan keadaan pasien, masalah-masalah ini diberi nomor sehingga akan memudahkan bila perlu dirujuk ke masalah tertentu dalam catatan klinik tersebut. Bila masalah sudah teratasi juga diberi catatan dan diberi tanggal kapan masalah tersebut teratasi juga diberi catatan dan diberi tanggal kapan masalah tersebut teratasi dan petugas yang mengidentifikasi masalah tersebut untuk pertama kalinya. Dengan demikian daftar masalah ini berfungsi sebagai indeks maupun gambaran dari klien tersebut.
1) Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar, kemudian disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah.
2) Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu dengan klien atau orang yang diberi tanggung jawab.
3) Daftar masalah dapat mencakup masalah fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan.
4) Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang menemukan masalah tersebut.

c. Daftar Awal Rencana
Rencana asuhan merupakan hasil yang diharapkan tindak lanjut dikembangkan untuk masalah yang terindentifikasi. Rencana asuhan harus mencakup instruksi untuk memperoleh data tambahan, untuk intervensi terapeutik dan penyuluhan untuk pasien. Setiap masalah yang ada dimaksudkan kebutuhan akan asuhan, dilaksanakan oleh siapa, frekuensi pelaksanaan dan hasil yang diharapkan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Batas waktu ditentukan untuk evaluasi respon pasien terhadap intervensi maupun kemajuan terhadap pencapaian tujuan.
1) Rencana asuhan ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah. Dokter menulis instruksinya, sedang perawat atau bidan menulis instruksi menulis instruksi rencana asuhan
2) Perencanaan awal terdiri dari 3 ( tiga ) bagian :
a) Diagnostik
Dokter mengidentifikasi apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan dan memindahkan pemenuhan kebutuhan klien. Koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik sangat penting.
b) Usulan Terapi
Dokter menginstruksikan terapi khusus berdasarkan masalah. Termasuk pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diit, penanganan secara khusus, observasi yqng harus dilakukan. Jika masalah awal diagnosa kebidanan, bidan dapat menyusun urutan usulan tindakan asuhan kebidanan
c) Pendidikan klien
Diidentifikasi kebutuhan pendidikan klien bertujuan jangka panjang. Team kesehatan mengidentifikasi jenis informasi atau keterampilan yang diperlukan oleh klien untuk beradaptasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kesehatan

d. Catatan Perkembangan (Proses Note )
Catatan perkembangan membentuk rangkaian informasi dalam sistem pendekatan berorientasi masalah. Catatan ini dirancang sesuai dengan format khusus untuk mendokumentasikan informasi mengenai setiap nomor dan judul masalah yang sudah terdaftar. Catatan ini menyediakan suatu rekaman kemajuan pasien dalam mengatasi masalah khusus, perencanaan dan evaluasi. Catatan perkembangan biasanya ditampilkan dalam tiga bentuk, yaitu flow sheet berisi hasil observasi dan tindakan tertentu, catatan perawat/ keterpaduan memberi tempat untuk evaluasi kondisi pasien dan kemajuan dalam mencapai tujuan, catatan pulang dan ringkasan asuhan dan memudahkan follow up waktu pasien pulang.
1) Catatan perkembangan berisikan catatan tentang perkembangan tiap–tiap masalah yang telah dilakukan tindakan, dan disusun oleh semua anggota yang terlibat dengan menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama.
2) Beberapa acuan catatan perkembangan dapat digunakan antara lain :
a) SOAP : Subyektif data, Obyektif Data, Assesment, Plan
b) SOAPIER : SOAP ditambah Intervensi, Evaluasi dan Revisi.
c) PIE : Problem, Intervensi Evaluasi

3. Keuntungan dan Kerugian dalam Penggunaan POR 

a. Keuntungan
1). Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi.
2). Pencatatan tentang kontinuitas atau kesinambungan dari asuhan kebidanan.
3). Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas, susunan data mencerminkan masalah khusus. Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik. Keduanya ini memperlihatkan penggunaan logika untuk pengkajian dan proses yang digunakan dalam pengobatan pasien.
4). Daftar masalah, setiap judul dan nomor merupakan “checklist“ untuk diagnosa kebidanan dan untuk masalah klien. Daftar masalah tersebut membantu mengingatkan bidan untuk masalah-masalah yang meminta perhatian khusus .
5). Daftar masalah bertindak sebagai daftar isi dan mempermudah pencarian data dalam proses asuhan.
6). Masalah yang membutuhkan intervensi (yang teridentifikasi dalam data dasar) dibicarakan dalam rencana asuhan.
b. Kerugian
1) Penekanan pada hanya berdasarkan masalah, penyakit, ketidakmampuan dan ketidakstabilan dapat mengakibatkan pada pendekatan pengobatan dan tindakan yang negatif.
2) Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak secara terus menerus diperbaharui dan konsensus mengenai masalah belum disetujui, atau tidak ada batas waktu untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati atau terpelihara.
3) Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang baru.
4) Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah.
5) SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya target evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat lambat.
6) Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia.
7) P (dalam SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana tindakan.
8) Tidak ada kepastian mengenai perubahan pencatatan distatus pasien, kejadian yang tidak diharapkan misalnya pasien jatuh, ketidakpuasan mungkin tidak lengkap pencatatannya. Dalam praktek catatan serupa mungkin tidak tertulis, bila tidak hubungannya dengan catatan sebelumnya.
9) Kadang-kadang membingungkan kapan pencatatan dan tanggung jawab untuk follow up.

B. SOR (SOURCE ORIENTED RECORD)

1. Pengertian 
Suatu model pendokumentasian sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada sumber informasi. Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan. Dokumentasi dibuat dengan cara setiap anggota tim kesehatan membuat catatan sendiri dari hasil observasi. Kemudian, semua hasil dokumentasi dikumpulkan jadi satu. Sehingga masing-masing anggota tim kesehatan melaksanakan kegiatan sendiri tanpa tergantung anggota tim kesehatan yang lain. Misalnya, kumpulan dokumentasi yang bersumber dari dokter, bidan, perawat, fisioterapi, ahli gizi, dan lain-lain. Dokter menggunakan lembar untuk mencatat instruksi, lembaran riwayat penyakit dan perkembangan penyakit. Bidan menggunakan catatan kebidanan, begitu pula disiplin lain mempunyai catatan masing-masing. 

2. Komponen
Catatan berorientasi pada sumber terdiri dari lima komponen yaitu
a. Lembar penerimaan berisi biodata
b. Lembar order dokter
c. Lembar riwayat medik atau penyakit.
d. Catatan bidan
e. Catatan dan laporan khusus

3. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan SOR
a. Keuntungan
1) Menyajikan data yang secara berurutan dan mudah diidentifikasi
2) Memudahkan perawat untuk cesara bebas bagaimana informasi akan dicatat.
3) Format Dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah, kejadian, perubahan intervensi dan respon klien atau hasil.
b. Kerugian
1) Potensial terjadinya pengumpulan data yang terfragmentasi, karena tidak berdasarkan urutan waktu.
2) Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mencari data sebelumhya, tanpa harus mengulang pada awal.
3) Superficial pencatatan tanpa data yang jelas. Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada klien.
4) Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada klien.
5) Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak.
6) Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam interpretasi/analisa.
7) Perlkembangan klien sulit di monitor.

C. CBE (CHARTING BY EXCEPTION ) 

Dimulai sejak tahun 1983 di St Luke Medikal Center In Milkwankee.
1. Pengertian
Charting by exception adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar.

2. Komponen
CBE mengintegrasikan tiga komponen kunci yaitu :
a. Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan menjabarkan indikator pengkajian dan penemuan termasuk instruksi dokter dan bidan, grafik, catatan pendidiikan dan pencatatan pemulangan pasien
b. Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik keperawatan , sehingga mengurangi pencatatan tentansg hal rutin secara berulang kali. Oleh karena itu standar harus cukup spesifik dan menguraikan praktik keperawatan yang sebenarnya serta harus dilakukan oleh perawat di bangsal , walaupun ada juga standar khusus yang disusun sesuai unit masing- masing.
c. Formulir dokumentasi yang diletakkan ditempat tidur pasien

3. Format CBE meliputi :
a. Data dasar (riwayat dan pemriksaan fisik)
b. Intervensi flow sheet
c. Grafik record
d. Catatan bimbingan pasien
e. Catatan pasien pulang
f. Format catatan perawatan (menggunakan format SOAPIER)
g. Daftar diagnosa
h. Diagnosa dengan standar rencana tindakan perawatan dasar
i. Profil perawatan pasien dengan sistem kardeks

4. Keuntungan dan Kerugian metode pendokumentasian CBE
a. Keuntungan
1) Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi.
2) Data yang tidak normal nampak jelas.
3) Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami.
4) Data normal atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasi lain.
5) Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan.
6) Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi.
7) Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya.
8) Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien.
9) Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentasi.
10) Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan yang permanen.
b. Kerugian
1) Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada checklist.
2) Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada.
3) Pencatatan rutin sering diabaikan.
4) Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan.
5) Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain.
6) Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan adanya suatu kejadian.

D. KARDEKS

1. Pengertian
Model dokumentasi Charting by Exception (CBE) ini dibuat pada tahun 1983 oleh staf perawat di St. Luke’s Hospitalndi MIdwaukee, Wisconsin. Model ini dianggap dapat mengatasi masalah pendokumentasian dengan membuat catatan tentang pasien manjadi lebih nyata, menghemat waktu dan mengakomodir adanya informasi terbaru. Model ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk mengurangi adanya duplikasi dan pengulangan dalam memasukan data. Merupakan metode pencatatan singkat dan berbeda dari dokumen pada umumnya.
Model dokumentasi CBE mempunyai beberapa elemen inti, yaitu: lembar alur, dokumentasi berdasarkan referensi standar praktik, protocol, dan instruksi incidental, data dasar keperawatan, rencana perawatan berdasarkan diagnosis dan catatan perkembangan SOAP. Bagi pembaca yang ingin mendapatkan informasi tambahan mengenai model dokumentasi CBE< dirujuk ke Burke and Murphy (1988, cit. Iyer and Champ, 2005).
2. Komponen
1.        Lembar alur
Model dokumentasi CBE menggunakan beberapa jenis format termasuk lembar alur instruksi dokter/perawat , catatan grafik, catatan penyuluhan dan catatan pemulangan pasien. Lembar alur keperawatan / instruksi dokter bersifat unik. Bagian depan format digunakan untuk mendokumentasikan pengkajian fisik serta implementasi instruksi dokter dan perawat. Pengkajian system tubuh yang spesifik dilakukan berdasarkan kondisi pasien dan protocol. Bagian belakang lembar alur menggarisbawahi unsur pengkajian fisik yang harus dilengkapi. Model CBE menggunakan serangkain symbol yang spesifik, antara lain:
√ tanda centang : pengkajian telah diselesaikan dan tidak ada hasil abnormal yang ditemukan.
* tanda bintang   :           hasil abnormal yang signifikan ditemukan dan dijelaskan pada bagian bawah lembar alur.
→ anak panah     : status pasien tidak berubah dari data sebelumnya (dari data yang bertanda bintang).
Lembar alur instruksi dokter/ keperawatan juga digunakan untuk mendokumentasikan penyelesaian instruksi dokter dan keperawatan yang tidak termasuk dalam standar praktik. Kolom yang berjudul “Nsg Dx” berisi diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan intervensi keperawatan tertentu. Daftar diagnosis keperawatan juga digunakan hamper sama dengan daftar  masalah dalam POR SOAP. Singkatan DO dituliskan dalam kolom Nsg Dx jika instruksi dokter didokumentasikan dalam lembara alur keperawatan / instruksi dokter.
Contoh instruksi keperawatan yang dimasukkan kedalam lembar alur adalah “ bantu pasien berjalan dari tempat tidur kekursi dua kali sehari.” Penyelesaian instruksi ini didokumentasikan menggunakan symbol yang sama pada pengkajian, yaitu:
√ tanda centang  : pengkajian telah diselesaikan dan tidak ada hasil abnormal yang ditemukan.
* tanda bintang   : hasil abnormal yang signifikan ditemukan dan dijelaskan pada bagian bawah lembar alur.
→ anak panah     : status pasien tidak berubah dari data sebelumnya (dari data yang bertanda bintang).
Selebihnya, lembar alur juga meliputi catatan penyuluhan pasien dan catatan pemulangan pasien. Catatan grafik berbeda karena terdapat ruang bagi perawat untuk memeriksa apakah standar praktik telah diikuti atau tidak.
2.        Standar Praktik
Pada model dokumentasi CBE, standar praktik merupakan aspek penting dari praktik keperawatan yang digunakan di area klinis. Kepatuhan terhadap standar praktik akan menghilangkan pendokumentasia intervensi keperawatan rutin, seperti perawatan oral, membantu mengubah posisi, perawatan intravena, perawatan kateter foley, atau perawatan selang nasogastrik. Tanda centang (√) digunakan untuk mendokumentasikan kelengkapan standar, dan tanda bintang (*) menunjukan bahwa tidak semua standar profesi sudah diikuti. Adanya penyimpangan harus dijelaskan dalam catatan perawat.
3.        Protokol dan intruksi incidental
Dalam model dokumentasi CBE, protokol / pedoman praktik memperjelas intervensi keerawatan berkaitan dengan perjalanan klinis yang diharapkan dari populasi pasien tertentu, seperti pasin preoperative, dan pascaoperatif. Protokol menguraikan intervensi keperawatan, pengobatan dan frekuensi pengkajian fisik.
Lembar alur keperawatan / interuksi dokter digunakan untuk mendokumentasikan implementasi protocol. Intruksi incidental digunakan jika intervensi keperawatan diperlukan untuk melanjutkan intervensi keperawatan khusus yang melewati tenggang waktu jika diperlukan intervensi keperawatan yang berjangka waktu.
4.        Data dasar keperawatan
Data dasar keperawatan mempunyai bagian yang berisi riwayat kesehatan dan pengkajian fisik. Bagian pengkajian fisik menggunakan parameter normal sama dengan lembar alur keperawatan / instruksi dokter. Hasil normal setiap system tubuh dicetak dikolom kiri bawah halaman. Jika hasil pengkajian fisik sitem tubuh normal, perawat harus membari tanda centang (√) pada kotak yang sesuai. Hasil yang abnormal  dijelaskan pada sisi kanan halaman.
5.        Rencana perawatan berdasarkan diagnosis keperawatan
Model dokumentasi CBE menggunakan rencana erawatan yang standar bersifat individu untuk setiap pasien. Rencana perawatan standar ini berfokus pada diagnosisi keperawatan yang spesifik dan mencakup factor yang berhubungan atau factor resiko, karakteristik penjelas, data pengkajian yang mendukung munculnya diagnosis keperawatan, hasil yang diharapkan dan intervensi.
6.        Catatan perkembangan SOAP
Catatan perkembangan didokumentasikan secara teratur dengan metode SOAP atau SOAPIE. Karena lembar alur keperawatan / instruksi dokterdan lembar alur lainnya terdiri dari banyak dokumentasi, biasanya muncul dalam catatan perkembangan. Oleh karena itu penggunaan catatan SOAP dalam system CBE sangat terbatas pada situasi berikut ini (Burke and Murphy, 1988):
a.         Ketika diagnosis keperawatan diientifikasi, diingatkan kembali dinonkatifkan atau diselesaikan.
b.        Ketika hasil yang diharapkan dievaluasi.
c.         Ketika ringkasan pemulangan dituliskan.
d.        Ketika revisi besar terhdah rencana dituliskan.
Dalam metode dokumentasi CBE, bentuk narasi digunakan tersendiri untuk menggambarkan hasil pemeriksaan normal maupun adanya penemuan abnormal. Bentuk flowsheet bias digunakan untuk menuliskan hasil pengkajian rutin, sesuai jenis pengkajian yang dilakukan, misalnya : GI assessment, integumentary assessment.  Pada kasus akut atau klien yang butuh perawatan cukup lama, model pendokumentasi CBE ini bias digunakan.
Data yang bisa didokumentasikan menggunakan model CBE ini antara lain: data dasar (riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik), intervensi (menggunakan bentuk flowsheet) , catatan bimbingan pada klien, catatan pulang (menggunakan format SOAPIER), daftar diagnosis keperawatan, diagnosis keperawatan disertai rencana keperawatan dan profil perawatan (menggunakan system KARDEX).
Contoh penggunaan model dokumentasi CBE, adalah:
1.         Pengkajian penggunaan sistem respiratori jam 14.00:
Pernafasan normal rata-rata20kali permenit, suara nafas dikedua paru bersih, tidak batuk dan tidak ada sputum.
Warna kulit merah muda, kulit hangat dan kering, tidak ditemukan gangguan nafas
2.         Penemuan signifikan:
3.         Jam 10.00 ditemukan adanya ronchi lobus kanan bawah.
Sistem atau model dokumentasi CBE ini mempunyai banyak keuntungan, antara lain:
1.         Data terbaru tersedia disamping tempat tidur, siap diakses oleh pemberi perawatan yang berinteraksi dengan pasien.
2.         Keberadaan embar alur menghilangkan kebutuhan akan lembar kerja atau kertas coretan lain untuk mencatatat informasi tantang pasien. Data segara dicatat dalam catatan permanen.
3.         Panduan pada bagian belakang format menjadi referensi yang mudah didapat dan sangat berguna bagi perawat.
4.         Status pasien cenderung mudah dilihat dari lembar alur. Informasi pengakjian diatur berdasarkan sistem tubuh dan mudah dicari.
5.        Hasil yang normal diidentifikasi dengan tepat sehingga terdapat kesepakatan terhadap adanya pengkajian normal.
6.        Bayak menghilangkan catatan naratif berulang tentang perawatan rutin. Referensi tentang standar praktik dapat menyingkirkan pencatatan naratif informatif.
7.        Mudah didapatkan pada pendokumentasian alur klinis dan mengurangi waktu yang dipergunakan perawat untuk mencatat sebesar 67%.
Ada beberapa kerugian dan masalah yang berkaitan dengan sistem atau model dokumenasi CBE ini, antara lain:
1.         Duplikasi pencatatan terjadi pada model CBE, misalnya diagnosis keperawatan dalam daftar masalah tertulis juga dalam rencana perawatan. Contoh lain adalah, hasil yang abnormal atau signifikan dijabarkan dalam lembar alur perawat / dokter. Jika hasil abnormal ini memerlukan intervensi, maka dalam catatn perkembangan SOAP juga harus ditulis kembali. Bagian data subjektif dan data objektif pada SOAP memuat lagi infomasi yang ditulis dalam lembar alur. Akhirnya pengkajian dan perencanaan SOAP bisa sama dengan rencana perawatan.
2.         CBE dibuat disemua rumah sakit yang perawatnya yang terdaftar (Register Nurse, RN). Unsur pengkajian fisik perlu ditinjau berdasarkan lingkup praktik perawat yang telah mempunyai lisensi praktik (Licensed Practical Nurse, LPN). Beberapa rumah sakit yang menerapkan sistem CBE sedang tidak semua perawatnya RN, mengubah sisitem pembarian asuhan keperawatan sedemikian rupa dengan mengakomodasi tanggung jawab RN, untuk pengkajian. Meskipun LPN bisa ditugaskan untuk merawat pasien, RN harus menyelesaikan pengkajian fisik dalam 8 atau 24 jam sekali.
3.         Implementasi lengkap memerlukan perubahan besar dalam system pendokumentasian organisasi karena memerlukan perubahan format pada berbagai alat dokumentasi.
4.         Memerlukan pendidikan khusus untuk bisa mengimplementasi system CBE. Perawat di St. Luke mengalami kesulitan untuk belajar mendokumentasikan hanya hasil yang abnormal saja pada lembar alur keperawatan / instruksi dokter  dan kesultan mentaati standar praktik.
5.         Sistem CBE berdampak pada masalah penggantian biaya sampai system ini lebih luas diterima.
6.         Dasar hukum CBE masih diperdebatkan. Meskipun pengacara St. Luke telah meninjau sistem CBE dan menyetujui adanya kepatuhan system terhadap prinsip-prinsip legal(hukum), namun hakim tetap akan memakai peraturan tentang validitasi dokumentasi unuk setiap kasus. Pencatatan yang intermiten gagal member tanda bahaya secara continu yang membutuhkan intervensi dini dari dokter. CBE tidak mendefinisikan kasus dengan jelas, meskpun standar profesi telah menggambarkan dengan cukup jelas untuk kelangsungan pemberian perawatan. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam penerapan system CBE:
a.         Standar untuk pengkajian keperatan dan intervensi harus didevinisikan dengan jelas
b.        Kebijakan dan prosedur CBE harus diikuti secara jelas
c.         Tidak ada system dokumenasi yang akan melindungi profesi kesehatan dari pengadilan yang buruk
E.     Sistem Komputerisasi
Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah system computer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian dan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan system komputerisasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan protocol, meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi dan meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien.
Keuntungan dokumentasi dengan system komputerisasi secara spesifik, antara lain: akurasi lebih tinggi, menghemat biaya, meningkatkan kepuasan pasien, memperbaiki komunikasi antar bagian/anggota tim kesehatan, menambah kesempatan untuk belajar, meneliti dan jaminan kualitas, meningkatkan moral kinerja petugas. Beberapa kelemahan dokumentasi dengan system komputerisasi, adalah: malfunction, impersonal effect, privacy, informasi tidak akurat, kosa kata terbatas, penyimpanan bahan cetakan dan biaya yang harus disediakan cukup besar untuk pengadaan beberapa unit computer.
Aplikasi system komputerisasi dalam system informasi dirumah sakit, meliputi seluruh kegiatan untuk mendokumentasikan keberadaan pasien sejak pasien masuk rumah sakit sampai pulang, sejak registrasi pasien, pengkajian data pasien, rencana pengobatan, rencana perawatan, rencana asuhan dan KIE, pengobatan dan pelaksanaan asuhan, laporan hasil pengobatan, klasifikasi pasien dan catatan perkembangan pasien.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan system komputerisasi ini, antara lain: perencanaan perlunya system computer, pemilihan produk, pelatihan petugas pengguna, pemakaian system computer, keamanan data, legalitas data (perlunya tanda tangan dokter), kebutuhan perangkat dan evaluasi keuntungan sitem computer bagi pengguna, klien dan administrasi.
Pencatatan dengan system komputerisasi merupakan salah satu tren yang paling diminati dalam pendokumentasian asuhan keperawatan termasuk asuhan kebidanan. Banyak institusi membuat atau membeli system informasi komputerisasi yang menunjang praktik keperawatan/kebidanan. Berbagai kelompok dalam industry pelayanan kesehatan menggunakan istilah computer dengan berbagai cara, salah satunya adalah Catatan Pasien Berbasis Komputer (computer based patient records, CPR).
Penggunaan catatan pasien berbasis computer (CPR)
Pengguna CPR didorong oleh beberapa factor berikut ini:
1.         Jumlah data mengenai kondisi kesehatan pasien sangat banyak, harus dikumpulkan, disimpan dan diorganisasikan dengan system yang lebih efisien daripada system berbasis kertas. Mencari data dalam catatan pasien merupakan hal yang sangat menghabiskan waktu. Semakin banyak catatan tersebut, semakin sulit untuk mencari informasi intinya.
2.         Pencatatan informasi secara electronic dibuat sedemikian rupa dan tidak dapat dilakukan oleh system pencatatan berbasis kertas. Semua catatan yang berhubungan dengan aspek khusus dalam perawatan dapat disusun dan dicetak. System pencatatan berbasis kertas tidak dapat diorganisasi ulang dengan cara tersebut dan juga tidak dapat digabungkan dengan catatan dari fasilitas atau institusi lain.
3.         Penggunaan CPR dapat berkembang menjadi metode penyampaian informasi yang lebih efisien dari satu pemberi asuhan kesehatan ke pemberi asuhan kesehatan yang lain. Dalam metode pendokumentasian manual, pemeriksaan pasien dan pengumpulan data yang berulang-ulang dapat terjadi jika pasien pindah dari satu fasilitas ke fasilitas lain.
4.         Penghematan biaya dan reformasi pelayanan kesehatan mengharuskan dilakukannya efisiensi manajemen data asuhan kesehatan termasuk asuhan kebidanan.
Prasyarat diberlakukannya CPR
Sedikitnya terdapat 5 kunciutama prasyarat CPR, termasuk hal-hal berikut ini yang diperlukan untuk menunjang CPR (Adrew, Dick, 1995a cit. Iyer and Champ, 2005):
1.         Kamus data klinis. Diperlukan kamus data klinis yang substansial dan fleksibel, yang akan mendefinisikan semua unsure data untuk informasi klinis yang akan disimpan
2.         Tempat penyimpanan data klinis. Harus terdapat tempat penyimpanan data klinis yang arsitekyurnya dirancang dengan baik, guna memenuhi kebutuhan semua anggota tim pemberi perawatan kesehatan. Permintaan informasi media mengenai pesien tertentu harus dipenuhi dalam beberapa detik.
3.         Kemampuan input yang fleksibel. Harus tersedia perlengkapan yang tepat (seperti mouse, keyboard, pengenal suara, touch screen, pen light).
4.         Presentasi data yang ergonomis. Presentasi data harus sesuai dengan kebutuhan individu.
5.         Dukungan system otomatis. System harus mengantisipasi dan mendukung proses klinis serta berfikir melalui system pendukung. Hal ini harus mencakup akses ke system ahli, data dasar pengetahuan, literature medis, umpan balik hasil, dan masukkan kualitas/biaya  semua yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan klinis.
Set data minimum dan elemen data kesehatan inti
Banyak hal yang perlu  dilakukan sebelum penggunaan CPR meluas. Pembuatan kamus data klinis, yang sangat berguna di banyak area, termasuk sector pemerintah dan swasta merupakan bagian dari set data minimum. Set data minimum didefinisikan sebagai ‘rangkaian minimum poin-poin informasi dengan definisi dan katagori yang sama, berkaitan dengan aspek atau dimensi tertentu dari system pelayanan kesehatan, berguna untuk memenuhi kebutuhan penting dari berbagai pengguna’ (Mc. Cormick et al, 1997 cit. Iyer and Champ,2005)
Set data minimum yang paling banyak digunakan di Amerika dan Canada adalah Uniform Hospital Discharge data set, Financial Uniform Minimum Data Set, dan Long Term Healt Care Minimum Data Set. Luasnya penggunaan set data tersebut mendorong dikeluarkannya mandate dari Healt Care Financing Aministration kepada Medicare dan Medicaid Healt Insurance Portability and Accountability Act 1996, yang mengharuskan pemakaian set data standar nasional untuk berbagai transaksi layanan kesehatan administrative dan financial. Pemerintah setempat merekomendasikan sebagai unsure data untuk pasien yang dirawat dirumah, unit gawat darurat, dan unit rawat jalan (Mc Cornick et al,1997 cit.Iyer and Champ, 2005).
Pengenalan computer pada fasilitas pelayanan kesehatan
Jika CPR atau rekaman elektronik menampakan visi masa depan pelayanan kesehatan, maka pencacatan elektronik adalah realita sekarang yang sudah ada difasilitas pelayanan kesehatan. Untuk mengetahui evolusi rekaman elektronik, seorang harus melihat dulu proses pengenalan system komputerisasi di sebuah fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada umumnya, penggunaan computer pertama kali oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah untuk melacak penerimaan, pemulangan dan pemindahan pasien. Jenis aplikasi ini member informasi demografi pasien secara sederhana terkait juga dengan keadaan financial pasien. Pertengahan tahun 1980an produsen software mulai membuat software yang dapat digunakan untuk pendokumentasian asuhan keperawatan/kebidanan. Dua puluh tahun terakhir, semakin banyak produk dikeluarkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan industry pelayanan kesehatan.
Pembuatan system komputerisasi disebuah fasilitas pelayanan kesehatan murupakan sebuah tantangan karena harus bisa diterapkan bersama-sama oleh masing-masing unit pelayanan. Jika software dan hardware yang dibeli suatu unit berbeda dengan unit yang lain di sebuah fasilitas pelayanan kesehatan, hal ini hanya akan menimbulkan frustasi dan keterbatasan pemakaian system. Untuk mengatasi permasalahan ini, umumnya perusahaan pembuat software akan menggunakan bahasa computer yang sama.
Awal pemakaian fungsi klinis system komputerisasi dirumah sakit, sekedar mengirimkan hasil pemeriksaan laboraturium atau hasil pemeriksaan lainnya ke unit perawatan pasien. Beberapa system kompeter memiliki kemampuan aktivasi sinyal, seperti tanda kedipan pesan masuk pada layar monitor di unit perawatan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan hasil tidak normal maka bisa segera diatasi.
Hambatan pengenalan system komputerisasi
Keperawatan dan kebidanan sering menjadi unit terakhir yang membeli dan menggunakan software. Beberapa hambatan untuk mengembangkan dan menggunakan system komputerisasi. Dalam pelayanan kebidanan/keperawatan antara lain:
1.             Bagian administrasi merasa tidak yakin bahwa komputerisasi informasi kebidanan/keperawatan akan memberikan hasil nyata.
2.             Bidan/perawat kurang memiliki kemampuan mengoperasikan system komputerisasi.
3.             Unit pelayanan informasi computer kadang merasa terancam untuk berbagi informasi dengan unit lain dan khawatir kekuatannya akan hilang bila melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan.
4.             Dahulu program software hanya sedikit tersedia. Beberapa diantaranya  dirancang untuk perawat atau bidan ahli computer yang tidak memiliki pengalaman keperawatan.
5.             Banyak software yang dirancang untuk fungsi tunggal seperti ketenagaan dan penjadwalan, rencana perawatan/klasifikasi pasien.
6.             Kurangnya keseragaman bahasa keperawatan/kebidanan menghambat perkembangan dan penggunaan system informasi computer
7.             Rasa takut termasuk anggapan bahwa komputerisasi terlalu sulit, bahwa teknologi tersebut akan menggantikan bidan/perawat,bahwa computer akan langsung mengarahkan dan mendikte asuhan dan bahwa kerahasiaan pasien akan dilanggar.
8.             Komputerisasi sangat mahal.hardware,software,pendidikan staf dan computer tambahan menunjang kontribusi staf untuk mengembangkan system komputerisasi.
Keuntungan dan kerugian dokumentasi terkomputerisasi
Beberapa keuntungan dari dokumentasi terkomputerisasi secara umum adalah sbb:
1.         Catatan dapat di baca
2.         Catatan yang siap tersedia
3.         Produktivitas bidan/perawat membaik
4.         Mengurangi kerusakan catatan
5.         Menunjang penggunaan proses asuhan kebidanan/keperawatan
6.         Mengurangi dokumentasi yang berlebihan
7.         Saran, pengingat dan peringatan klinis
8.         Catatan keperawatan/kebidanan lebih terorganisasi
9.         Laporan tercetak secara otomatis
10.     Dokumentasi sesuai standar profesi
11.     Peningkatan rekrutment dan retensi tenaga
12.     Peningkatan pengetahuan tentang hasil
13.     Ketersediaan data
14.     Pencegahan kesalahan pemberian obat
15.     Mempermudah penetapan biaya
16.     Mencetak instruksi pemulangan
Meskipun keuntungan menggunakan lebih banyak daripada kerugiannya, dibeberapa tempat terdapat masalah berkaitan dengan pemakaian computer untuk dokumentasi. Beberapa permasalahan dari dokumentasi terkomputerisasi adalah sbb:
1.         Keuntungan pencatatan dengan kertas. Pencatatan kertas sudah dikenal, mudah dibawa dan dapat dibawa ke ruang perawatan pasien, tidak terjadi downtime, fleksibilitas dalam pencatatan data, memudahkan pencatatan data subjektif dan naratif, dapat dicari dan diperiksa dengan cepat.
2.         Masalah keamanan dan kerahasiaan informasi pasien. Perlunya menjaga privasi, kerahasiaan dan keamanan catatan medis pasien yang terkomputerisasi.
Rekomendasi pemilihan system komputerisasi
Perubahan yang cepat di  bidang pelayanan kesehatan, mengubah beberapa peraturan lama pemilihan system informasi computer. Menurut Pasternack (1998, cit. lyer and champ, 2005), perubahan peraturan tersebut adalah:
1.         Peraturan lama: cari daftar client yang besar ; peraturan baru: besar bukan berate lebih baik.
2.         Peraturan lama: membeli software dalam jumlah besar ; peraturan baru: beli software hanya yang diperlukan saja.
3.         Peraturan lama: cari sesuatu yang baru dan popular ; peraturan baru: sesuatu yang sedang populer tidak berarti akan populer selamanya.
4.         Peraturan lama: beli yang terbaik, baru kemudian diintegrasikan ; peraturan baru: tetap bersama beberapa produsen.
5.         Peraturan lama: beli yang tersedia dan biarkan produsen mengurusnya ; peraturan baru: cari produsen yang akan berbagi risiko dan keuntungan.
6.         Peraturan lama: membeli software yang mahal sebanding dengan fungsi yang tinggi ; peraturan baru: membeli berdasarkan nilai barang.